Andriasti, Diza (2025) Kebijakan Tiongkok Dalam Membatasi Impor Batu Bara Australia Tahun 2020. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (940kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (651kB) |
![]() |
Text (Bab V Kesimpulan)
Bab V Penutup.pdf - Published Version Download (481kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (652kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Full Draf Skripsi Diza Andriasti (2010852030).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Ketegangan hubungan bilateral antara Tiongkok dan Australia meningkat tajam sejak tahun 2020, menyusul keputusan Tiongkok untuk memberlakukan pembatasan impor terhadap sejumlah komoditas utama asal Australia. Batu bara sebagai sumber energi utama bagi Tiongkok dan komoditas ekspor terbesar Australia ke pasar Tiongkok, menjadi salah satu komoditas yang paling terdampak. Meskipun isu ini memiliki dampak ekonomi dan geopolitik yang besar, kajian mengenai faktor-faktor yang mendorong kebijakan pembatasan tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis latar belakang kebijakan proteksionisme Tiongkok dalam membatasi impor batu bara dari Australia. Penelitian ini menggunakan kerangka teori proteksionisme yang terdiri dari lima elemen utama: national defense, balance of payments, employment, infant industries, dan level playing field. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima elemen dalam teori proteksionisme berkontribusi dalam pembentukan kebijakan tersebut, dengan level playing field sebagai faktor yang paling signifikan. Kebijakan ini mencerminkan respons Tiongkok terhadap ketidakseimbangan dalam hubungan dagang dan diplomatik, yang dipicu oleh berbagai tindakan Australia seperti seruan penyelidikan asal-usul COVID-19, pelarangan perusahaan Tiongkok seperti Huawei dalam pengembangan jaringan 5G, serta isi Defence White Paper Australia yang dianggap menyinggung kepentingan strategis Tiongkok. Temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan proteksionisme Tiongkok tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi, akan tetapi juga merupakan strategi dari kebijakan luar negeri untuk mempertahankan kepentingan nasional di tengah memburuknya hubungan bilateral.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Apriwan, S.Sos, M.A; Silvi Cory, S.Pd, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | China; Import Restrictions; Coal; Australia; Protectionism |
Subjects: | J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 19 Aug 2025 08:32 |
Last Modified: | 19 Aug 2025 08:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502961 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |