PERAN KOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA PADANG DALAM PENANGANAN TAWURAN DI KOTA PADANG

Charlie, Doma Putra (2025) PERAN KOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA PADANG DALAM PENANGANAN TAWURAN DI KOTA PADANG. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER_ABSTRAK_merged.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (681kB)
	Text (BAB VI Kesimpulan) BAB VI KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (771kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFPUS.pdf - Published Version Download (638kB)
	Text (TESIS FULL TEXT) TESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran komunikasi pemerintah dalam penanganan tawuran remaja di Kota Padang, yang menjadi masalah sosial kompleks akibat peningkatan signifikan kasus (40 kasus pada 2022), keterlibatan geng remaja, ekskalasi kekerasan bersenjata, dan dampak terhadap citra kota sebagai pusat pendidikan dan pariwisata. Tujuan Penelitian ini yakni mengekplore dinamika komunikasi antar pemangku kepentingan dalam penanganan tawuran remaja di kota padang. Metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi diterapkan dengan wawancara mendalam terhadap 11 informan kunci (pemerintah, polisi, guru, tokoh masyarakat, orang tua, dan pelaku tawuran), observasi, serta analisis dokumen kebijakan dan data kepolisian. Temuan penelitian mengungkap bahwa: (1) Dinamika komunikasi antar pemangku kepentingan bersifat reaktif, fragmentatif, dan kurang intensif, dengan koordinasi yang baru optimal pasca-kejadian; (2) Perspektif remaja menunjukkan keterlibatan tawuran didorong oleh pengaruh lingkungan, tekanan teman sebaya, rasa penasaran, dan pencarian identitas, serta minimnya pemahaman risiko; (3) Narasi komunikasi terfokus pada penegakan hukum (patroli, sanksi sekolah) dan program preventif berbasis kearifan lokal (Barisan Dubalang), namun belum terintegrasi dengan pendekatan psikososial; (4) Faktor penghambat efektivitas meliputi ego sektoral, komunikasi temporer (hanya saat insiden), dan lemahnya sinergi program berkelanjutan. Studi ini menyimpulkan perlunya transformasi model komunikasi menjadi kolaboratif, preventif, dan berbasis kebutuhan remaja, dengan memanfaatkan teknologi digital serta memperkuat peran keluarga dan tokoh adat sebagai mitra strategis.

Actions (login required)

View Item