Abdur, Rais (2019) KONFLIK TANAH ULAYAT ANTARA ANAK NAGARI TARAM DENGAN SUKU MELAYU NAGARI PILUBANG DI KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
This is the latest version of this item.
|
Text (cover dan abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (254kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1(pendahuluan))
BAB 1.pdf - Published Version Download (553kB) | Preview |
|
|
Text (Bab akhir (penutup/kesimpulan))
bab akhir.pdf - Published Version Download (69kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (70kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
ABSTRAK Abdur Rais, No. BP. 1310831021, Konflik Tanah Ulayat Antara Anak Nagari Taram Dengan Suku Melayu Nagari Pilubang Di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2019, Dibimbing Oleh : Pembimbing I Sadri, S.IP. M.Soc.Sc, Pembimbing II Dewi Anggraini, S.IP. M.Si. Skripsi ini terdiri dari 79 halaman dengan 8 buku, 6 jurnal, 1 Peraturan Daerah Sumatera Barat, 2 Monografi Nagari, 10 transkrip wawancara. Penelitian ini mengkaji tentang konflik tanah ulayat antara Anak Nagari Taram denga Suku Melayu Nagari Pilubang di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pemetaan konflik dan faktor penyebab konflik tanah ulayat antara Anak Nagari Taram dengan Suku Melayu Nagari Pilubang di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis etik dan emik, kemudian data ditriangulasikan dengan menggunakan metode triangulasi pakar. Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik tanah ulayat antara Anak Nagari Taram denga Suku Melayu Nagari Pilubang di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota berawal dari tahapan pra konflik yaitu, munculnya isu dalam masyarakat bahwa Tedi Sutendi sebagai salah seorang Anak Nagari Taram yang ingin mengambil alih pengelolaan tanah ulayat Suku Melayu Nagari Pilubang. Tahapan konfrontasi konflik yaitu, Tedi Sutendi memulai pembangunan di atas tanah ulayat tanpa persetujuan dari masyarakat Suku Melayu Nagari Pilubang dan langsung ditanggapi dengan pelaporan Tedi Sutendi ke Polres Kabupaten Lima Puluh Kota oleh Niniak Mamak Suku Melayu Nagari Pilubang yang kemudian dilakukan mediasi oleh Pemerintahan Kecamatan Harau yang mengasilkan perjanjian bahwa status tanah tersebut dibekukan sementara. Tahapan krisis konflik yaitu, terjadi bentrokan fisik antara pihak masyarakat Suku Melayu Nagari Pilubang dengan pihak Tedi Sutendi yang berakibat hilangnya nyawa salah seorang masyarakat suku Melayu Nagari Pilubang dan Tedi Sutendi dengan adiknya dinyatakan sebagai tersangka dalam kejadian tersebut. Tahapan pasca konflik yaitu, kedua belah pihak memilih menarik diri dari situasi konflik dan status tanah tersebut resmi dibekukan hingga terselasaikannya masalah kepemilikan tanah ulayat tersebut. Konflik yang terjadi disebabkan oleh faktor- faktor berupa : perbedaan pandangan terhadap status tanah ulayat antara Anak Nagari Taram denga Suku Melayu Nagari Pilubang serta perebutan sumberdaya ekonomi dalam pengelolaan tanah ulayat. Kata Kunci: Konflik, Tanah Ulayat, Nagari Taram, Nagari Pilubang. ABSTRACT Abdur Rais, No. BP. 1310831021, Conflict of Ulayat Land Between Nagari Taram People and Pilubang Malays Ethnic in Harau District, Lima Puluh Kota, Political Science Department, Faculty of Social and Political Sciences, Andalas University, Padang, 2019, Supervisor : Sadri, S.IP. M.Soc.Sc, and Dewi Anggraini, S.IP. M.Si. This thesis consists of 79 pages with 8 books, 6 journals, 1 West Sumatra Regional Regulation, 2 Nagari Monographs, and 10 interview transcripts. This study examines land conflicts between Taram people’s with the Pilubang Malays ethnic in Harau District, Lima Puluh Kota. This study discusses the conflict and the factors of communal land conflict between Taram people’s with the Pilubang Malays ethnic in Harau District, Lima Puluh Kota. The selection of informants is done by purposive sampling, by collecting data by using interviews and documentation. The research data were analyzed using ethical and emic analysis, then the data was triangulated using the expert triangulation method. The results showed that the land conflict between the Taram people’s with the Pilubang Malays ethnic in Harau District, Lima Puluh Kota, the City began with pre-conflict research, discussing issues in the community, Tedi Sutendi, one of the Taram nagari people, who wanted to use the ulayat land of the Pilubang Malays ethnic. Stages of conflict confrontation, namely, Tedi Sutendi began construction on customary land without the consent of the Malays Pilubang tribal community and immediately responded by reporting Tedi Sutendi to the Lima Puluh Kota district police by Niniak Mamak the Malayu Pilubang tribe which could be mediated by Harau Subdistrict whose status was the land was temporarily frozen. Stages of the conflict crisis, namely, there was a physical clash between the people of the Malay village of Pilubang and Tedi Sutendi, which resulted in the loss of life of one of the people of the Malay village of Pilubang and Tedi Sutendi with his sister as a suspect in the incident. The post-conflict stage is that both parties chose to withdraw from the conflict situation and the status of the land was officially frozen until the issue of ownership of the communal land was resolved. Conflicts that occur are caused by factors in the form of: differences in interests between Taram nagari children and the Malays Pilubang tribe and the struggle for economic resources in the management of customary land. Keyword: Conflict, Ulayat Land, Nagari Taram, Nagari Pilubang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Sadri, S.IP. M.Soc.Sc |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Depositing User: | s1 Ilmu politik |
Date Deposited: | 21 Oct 2019 12:17 |
Last Modified: | 21 Oct 2019 12:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/50253 |
Available Versions of this Item
-
KONFLIK TANAH ULAYAT ANTARA ANAK NAGARI TARAM DENGAN SUKU MELAYU NAGARI PILUBANG DI KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. (deposited UNSPECIFIED)
- KONFLIK TANAH ULAYAT ANTARA ANAK NAGARI TARAM DENGAN SUKU MELAYU NAGARI PILUBANG DI KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. (deposited 21 Oct 2019 12:17) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |