Wiantoni, Annisa Aprilia (2025) Pengaruh Gel Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Sebagai Bahan Etsa Terhadap Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Tumpatan Resin Komposit. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (503kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (248kB) |
![]() |
Text (Bab 6 Penutup)
Bab 6 Penutup.pdf - Published Version Download (232kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (265kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Resin komposit merupakan bahan restorasi yang berikatan dengan gigi secara mikromekanis melalui pembentukan resin tag pada mikroporositas enamel hasil proses etsa. Etsa bertujuan untuk menghilangkan smear layer dan menciptakan permukaan enamel yang kasar agar retensi mekanis meningkat. Asam fosfat 37% merupakan bahan etsa yang umum digunakan, namun diketahui dapat memicu infiltrasi sel inflamasi. Maka, diperlukan alternatif etsa yang lebih aman namun tetap efektif. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung asam sitrat, oksalat, dan laktat yang berpotensi sebagai bahan etsa alami. Tujuan: Mengetahui pengaruh gel ekstrak belimbing wuluh sebagai bahan etsa terhadap kekuatan tarik tumpatan resin komposit. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratoris menggunakan post test only control group design. Sebanyak 28 gigi premolar pasca ekstraksi dibagi menjadi empat kelompok (n=7), yaitu tiga kelompok perlakuan dengan gel ekstrak belimbing wuluh konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan kelompok kontrol asam fosfat 37%. Setelah proses etsa, dilakukan aplikasi bonding dan penumpatan resin komposit, kemudian dilakukan uji kekuatan tarik menggunakan Universal Testing Machine. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji homogenitas Levene, dan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Nilai kekuatan tarik rata-rata tertinggi terdapat pada kelompok kontrol asam fosfat 37%, diikuti kelompok gel esktrak belimbing wuluh konsentrasi 7,5%, 5%, 2,5%. Namun, hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p>0,05, menandakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar kelompok. Simpulan: Gel ekstrak belimbing wuluh tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan asam fosfat 37%, namun pada konsentrasi 7,5% menunjukkan hasil yang mendekati kelompok kontrol. Maka, gel ekstrak belimbing wuluh tetap berpotensi sebagai bahan etsa alternatif yang lebih biokompatibel.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | drg. Dedi Sumantri, MDSc., Dr. drg. Meiza Nerawati, M.Biomed |
Uncontrolled Keywords: | asam organik., belimbing wuluh., etsa., kekuatan tarik., resin komposit. |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > S1 Kedokteran Gigi |
Depositing User: | s1 pendidikan dokter gigi |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 08:38 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 08:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502432 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |