Pengaruh Variasi Mutu Baja Tulangan dan Model Kurva Tegangan-Regangan Baja pada Pelat Beton Bertulang

Maulana, Firman Dharma (2025) Pengaruh Variasi Mutu Baja Tulangan dan Model Kurva Tegangan-Regangan Baja pada Pelat Beton Bertulang. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
01 cover abstrak.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 1)
02 bab 1.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab Akhir)
03 bab akhir.pdf - Published Version

Download (465kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
04 daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (372kB)
[img] Text (Tugas Akhir Full Text)
05 full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pelat lantai adalah elemen struktur datar dari beton bertulang yang berfungsi sebagai lantai pada bangunan dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di atasnya ke balok atau struktur pendukung di bawahnya. Pelat lantai dirancang agar mampu menahan beban mati serta beban hidup secara aman dan efisien. Dalam perancangan pelat lantai, aspek penting yang diperhatikan meliputi tebal minimum, jenis dan mutu baja tulangan, serta model distribusi tegangan-regangan yang digunakan untuk memastikan kekuatan, daktilitas, dan keamanan struktur. Penelitian ini membahas pengaruh variasi mutu baja tulangan dan model kurva tegangan-regangan pada pelat beton bertulangan. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kinerja pelat beton yang menggunakan baja tulangan dengan mutu yang berbeda-beda, yaitu 300 MPa, 350 MPa, 400 MPa, 450 MPa, dan 500 MPa. Metode yang digunakan adalah analisis numerik dengan perangkat lunak RCCSA v4.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi mutu baja tulangan berpengaruh signifikan terhadap kapasitas lentur pelat beton. Pada model Bi-Linear, kapasitas momen tertinggi diperoleh pada mutu baja 550 MPa sebesar 39,509 kNm, sedangkan terendah pada mutu baja 300 MPa sebesar 21,890 kNm. Pada model Strain Hardening, kapasitas momen tertinggi adalah 43,980 kNm (fy = 550 MPa) dan terendah 29,150 kNm (fy = 300 MPa). Nilai daktilitas kelengkungan menunjukkan hubungan terbalik dengan mutu baja, di mana pada model Bi-Linear daktilitas tertinggi adalah 8,401 (fy = 300 MPa) dan terendah 1,988 (fy = 550 MPa), sedangkan pada model Strain Hardening daktilitas tertinggi adalah 13,653 (fy = 300 MPa) dan terendah 3,796 (fy = 550 MPa). Analisis distribusi tegangan tekan beton menunjukkan perbedaan kecil, dengan tegangan maksimum tertinggi 31,358 MPa (fy = 500 MPa, Bi-Linear) dan terendah 27,168 MPa (fy = 300 MPa, Bi-Linear). Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan mutu baja tulangan mempengaruhi kapasitas lentur dan daktilitas pelat, di mana baja mutu tinggi memberikan kapasitas momen lebih besar namun daktilitas lebih rendah.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Riza Aryanti, S.T,M.T
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Variasi Mutu Baja, Kurva Tegangan-Regangan Baja, Bi-Linear, Strain Hardening, Daktilitas Kurvatur
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Sipil
Depositing User: s1 Teknik Sipil
Date Deposited: 12 Aug 2025 07:27
Last Modified: 12 Aug 2025 07:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502391

Actions (login required)

View Item View Item