PELESTARIAN FUNGSI HUTAN MELALUI PRINSIP COMMON HERITAGE OF MANKIND DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN

Edorita, Widia (0025) PELESTARIAN FUNGSI HUTAN MELALUI PRINSIP COMMON HERITAGE OF MANKIND DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN. S3 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover Abstrak) COVER ABSTRAK KAK WID.pdf - Published Version Download (606kB)
	Text (Bab I) BAB I KAK WID.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Bab Akhir/Penutup) BAB VI KAK WID.pdf - Published Version Download (509kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAK1 KAK WID.pdf - Published Version Download (871kB)
	Text (Disertasi Full) DISERTASI WIDIA EDORITA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Pelestarian Fungsi Hutan Melalui Prinsip Common Heritage Of Mankind Guna Mewujudkan Keadilan Lingkungan Dan Kehutanan Berkelanjutan Widia Edorita, NIM. 2130112014, Program Doktor Hukum Fakultas Hukum, Universitas Andalas, 2025 Pemanfaatan yang luas dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam telah menyebabkan kemampuan sumber daya alam dalam mendukung kehidupan menurun dan semua pihak ikut terdampak. Konvensi Warisan Dunia tahun 1972 menyatakan sebagian dari warisan alam sangatlah luar biasa penting dan oleh karena itu perlu dilestarikan sebagai bagian dari warisan bersama umat manusia. Pada Pembukaan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) 1973 dinyatakan bahwa flora dan fauna liar sebagai sesuatu bagian yang tak tergantikan dari sistem alam bumi yang harus dilindungi untuk masa kini dan generasi mendatang. Hutan memiliki fungsi publik yang menyangkut hajat hidup seluruh umat manusia. Meski keberadaannya terbatas dalam wilayah kedaulatan negara (state souvereignity), namun kelestariannya harus dipertahankan dalam bentuk tanggungjawab bersama seluruh umat manusia. Hukum internasional menghadirkan prinsip common heritage of mankind untuk dapat diterapkan pada objek-objek yang berfungsi publik, salah satunya hutan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode penelitian hukum normatif. Pengumpulan data melalui analisis instrumen-instrumen hukum dan kajian kepustakaan. Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan, pertama, perkembangan prinsip common heritage of mankind dalam hukum internasional telah diawali sebelum keluarnya Convention on Bio Diversity 1992. Bahkan prinsip ini telah dimuat dalam konferensi pertama PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS 1958), Perjanjian Antartika 1959, Perjanjian Luar Angkasa 1958 dan Bagian XI Pasal 136 UNCLOS III 1982. Instrumen hukum tertinggi dalam bidang lingkungan hidup Deklarasi Stockholm 1972 juga mengakomodir prinsip common heritage of mankind ke dalam prinsip-prinsip yang tertuang dalam deklarasi ini. Kemudian dilanjutkan oleh Deklarasi Rio 1992 yang juga memuat prinsip common heritage of mankind dalam pengaturannya. Hingga saat ini telah banyak upaya untuk juga menyatakan berbagai sumber daya lingkungan sebagai warisan bersama umat manusia seperti berbagai jenis spesies langka, sumber daya genetik, hutan hujan tropis, berbagai sumber daya pangan, sumber daya hayati laut, dan warisan-warisan budaya. Kedua, prinsip Common heritage of mankind bisa menjadi landasan hukum yang dapat diterima untuk mewujudkan transformasi hukum melalui kewajiban moral dalam bentuk keadilan lingkungan terhadap generasi sekarang dan mendatang. Ketiga, Upaya pelestarian hutan secara global melalui prinsip common heritage of mankind menawarkan cara yang signifikan untuk meningkatkan kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi sebagai upaya dalam mewujudkan kehutanan berkelanjutan. Kata kunci: Pelestarian, Fungsi Hutan, Common Heritage of Mankind, Keadilan lingkungan dan kehutanan berkelanjutan

Actions (login required)

View Item