Amanda, Stella Anggie (2025) Karakterisasi dan Perbandingan Komponen Minyak Atsiri dari Kulit Buah dan Daun Limau Kambiang (Citrus x amblycarpa (Hassk) Ochse) dan Uji Aktivitas Antiaging Secara Invitro. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (799kB) |
![]() |
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (793kB) |
![]() |
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (626kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (685kB) |
![]() |
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Minyak atsiri merupakan senyawa hasil metabolit sekunder yang mudah menguap dan memiliki bau yang khas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen kimia minyak atsiri kulit buah dan daun limau kambiang (Citrus x amblycarpa (Hassk) Ochse) asal Sumatera Barat dengan GC-MS serta mengevaluasi aktivitas antiaging melalui uji penghambatan enzim elastase, hialuronidase, dan tirosinase. Selain itu, dilakukan KLT bioautografi untuk menentukan senyawa antitirosinase spesifik. Penentuan pola kromatogram dari komponen minyak atsiri dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan campuran toluen dan eter (110:15) sebagai fase gerak, yang selanjutnya diaplikasikan pada metode KLT-bioautografi. Noda target yang diperoleh dari hasil KLT-bioautografi dipisahkan menggunakan KLT preparatif, kemudian isolat yang diperoleh dianalisis menggunakan GC-MS. Hasil GC-MS menunjukkan Senyawa utama dari minyak atsiri kulit buah limau kambiang adalah D-Limonene (79,44 %), γ – Terpinene (9,59%), dan Thymol (2,63 %). Senyawa utama dari minyak atsiri daun limau kambiang adalah O-Methylthymol (37,95 %), γ – Terpinene (18,11 %), dan o-Cymenen (10,08 %). Hasil GC-MS menunjukkan komponen kimia utama dari kedua minyak atsiri berbeda. Kedua minyak atsiri memiliki aktivitas antiaging. Minyak atsiri kulit buah memiliki nilai IC₅₀ sebesar 154,29 µg/mL (elastase), 594,66 µg/mL (tirosinase), dan 1036,64 µg/mL (hialuronidase). Sementara itu, minyak atsiri daun menunjukkan nilai IC₅₀ sebesar 278,23 µg/mL (elastase), 721,34 µg/mL (tirosinase), dan 955,54 µg/mL (hyaluronidase). Uji KLT-bioautografi menunjukkan empat noda dengan aktivitas antitirosinase yaitu: noda 1 (campuran D-limonene, β-pinene, γ-terpinene; IC50 28,19 µg/mL), noda 2 (campuran α-cadinol, o-cymene; IC50 38,18 µg/mL), noda 3 (thymol; IC50 17,73 µg/mL), dan noda 4 ( campuran fernesene, γ-elemene; IC50 22,77 µg/mL). Noda 1, 2 , dan 3 sama-sama terdapat pada kulit buah dan daun.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. apt. Akmal Djamaan, MS, Ph.D; Dr. apt. Friardi Ismed |
Uncontrolled Keywords: | minyak atsiri; limau kambiang; GC-MS; KLT Bioautografi; antiaging |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
Depositing User: | S1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 03:47 |
Last Modified: | 07 Aug 2025 03:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501892 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |