Upaya Uni Eropa dalam Penerapan EU Strategy for Sustainable and Circular Textilies

Geovany Fauzy, Geovany Fauzy (2025) Upaya Uni Eropa dalam Penerapan EU Strategy for Sustainable and Circular Textilies. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan abstrak) Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (310kB)
	Text (BAB I) Bab I skripsi.pdf - Published Version Download (449kB)
	Text (BAB V) BAB V Skripsi.pdf - Published Version Download (305kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (332kB)
	Text (fulltextt) Full Text Skripsi Geovany Fauzy 2110853003.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Uni Eropa (EU) merupakan organisasi regional yang memiliki peran signifikan dalam pembentukan tata kelola lingkungan, salah satunya melalui EU Strategy for Sustainable and Circular Textiles. Regulasi ini menjadi instrumen utama dalam mengatur aktivitas industri tekstil dan fast fashion yang selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang pencemaran terbesar di kawasan, mulai dari limbah produksi, polusi udara, hingga emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana EU mendorong pemerataan implementasi regulasi tekstil sirkular dan berkelanjutan di seluruh kawasan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan data sekunder dan teori Regional Environmental Governance oleh Peter M. Haas, yang mencakup aspek norma, institusi, partisipasi, serta aturan dan praktik. Hasil penelitian menunjukkan regulasi teksil ini telah membentuk norma sustainability dan circular economy terhadap seluruh aktor dalam tata kelola lingkungan regional Uni Eropa yang dimuat dalam aturan-aturan regulasi. EU juga menciptakan ruang partisipatif melalui kolaborasi dengan aktor negara dan non-negara, termasuk MNC fast fashion. Negara-negara anggota bertindak sebagai market surveillance authority dalam menerapkan regulasi di tingkat domestik, sedangkan MNC menjalankan penyesuaian dalam rantai pasoknya untuk mengurangi dampak lingkungan. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa belum seluruh negara anggota menunjukkan kesiapan atau komitmen yang setara dalam mengimplementasikan regulasi, serta beberapa bagian regulasi masih berada dalam tahap riset. Hal ini menimbulkan tantangan dalam pemerataan penerapan dan efektivitas kebijakan di seluruh kawasan.

Actions (login required)

View Item