Vilansia, Ririn Putri (2025) Diplomasi Ekonomi Indonesia Menghadapi Renewable Energy Directive (RED II) Terkait Minyak Kelapa Sawit. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover & Abstrak .pdf - Published Version Download (363kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1.pdf - Published Version Download (657kB) |
![]() |
Text (Bab 5 Penutup)
Bab 5.pdf - Published Version Download (296kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (595kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Draft)
ESKRIPSI RIRIN FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Renewable Energy Directive (RED II) Uni Eropa yang secara resmi diberlakukan pada 11 Desember 2018 menyebabkan pembatasan ekspor minyak kelapa sawit karena dianggap sebagai penyebab utama deforestasi dan perubahan iklim. Kebijakan ini melahirkan keberatan dari Indonesia sebagai negara yang menyumbang 62% dari produksi minyak kelapa sawit global, terutama karena industri kelapa sawit ini telah menjadi sumber pendapatan Indonesia terbesar dari sektor ekspor pertanian dalam satu dekade terakhir. Diplomasi ekonomi Indonesia dalam hal ini dipertanyakan karena telah menjadi prioritas utama politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan diplomasi ekonomi yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi RED II Uni Eropa terkait minyak kelapa sawit dengan menggunakan kerangka konseptual diplomasi ekonomi menurut Kishan S. Rana. Rana menjelaskan tahapan diplomasi ekonomi terdiri dari economic salesmanship, economic networking and advocacy, image building, dan regulatory management and resource mobilization. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dari literatur seperti artikel jurnal, laporan, dan web page. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia melakukan promosi ekspor ke negara-negara konsumen besar dan pengembangan pasar potensial baru. Indonesia juga membentuk kemitraan antar instansi dan aktor serta keterlibatan dalam forum multilateral. Tidak hanya itu, Indonesia melakukan berbagai kampanye dan framing positif melalui promosi ISPO dan keberadaan slogan #SawitBaik. Indonesia juga melakukan negosiasi perjanjian internasional melalui gugutan ke WTO dan perumusan sertifikasi ISPO dan kebijakan pelarangan ekspor nikel.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Sofia Trisni, S.IP., MA(IntRel) ; Rifki Dermawan, S.Hum, M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | RED II; Diplomasi Ekonomi; Uni Eropa; Indonesia; Minyak Kelapa Sawit (CPO) |
Subjects: | J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 08:02 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 08:02 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501539 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |