PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN, DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN (STUDI KASUS: DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Suci, Pratiwi (2025) PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN, DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN (STUDI KASUS: DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (455kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (348kB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (225kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (483kB)
	Text (Skripsi fulltext) Skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan upah minimum kabupaten/kota terhadap ketimpangan pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk panel dari tahun 2014 hingga 2023. Metode yang digunakan yaitu Generalized Method of Moments (GMM). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketimpangan pendapatan sebagai variabel dependen dan pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, serta upah minimum kabupaten/kota sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, variabel pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan namun dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi terbukti memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan yang menunjukkan bahwa seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi tingkat ketimpangan pendapatan akan menurun. Variabel kemiskinan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Sementara itu, variabel upah minimum kabupaten/kota menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengindikasikan bahwa ketimpangan pendapatan semakin melebar akibat besarnya selisih upah minimum antar wilayah dan dominasi sektor informal di DIY. Temuan ini memberikan implikasi perlunya kebijakan ekonomi yang inklusif, strategi pengentasan kemiskinan yang lebih merata, dan penyesuaian kebijakan upah minimum. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Upah Minimum Kabupaten/Kota, Daerah Istimewa Yogyakarta, GMM.

Actions (login required)

View Item