Mekanisme Transmisi Penyebaran Penyakit Darah Bakteri (Blood Disease Bacterium) Oleh Serangga Pengunjung Bunga Pada Tanaman Pisang Buai

Ariningsih, Santi (2012) Mekanisme Transmisi Penyebaran Penyakit Darah Bakteri (Blood Disease Bacterium) Oleh Serangga Pengunjung Bunga Pada Tanaman Pisang Buai. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full Teks)
S2 Pasca Sarjana 2012 Santi Ariningsih 1021208030.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan merupakan komoditi hortikultura yang memiliki areal tanam paling luas dan produksi paling tinggi di Indonesia. Namun semenjak tahun 1990, pisang merupakan komoditi hortikultura yang mengalami serangan penyakit paling parah di Indonesia. Salah satu penyakit yang merusak pertanaman pisang di Indonesia adalah penyakit darah bakteri yang disebabkan oleh BDB. Penyakit ini menempati urutan pertama dalam daftar prioritas penyakit yang disusun oleh jaringan kerjasama Asia Pasifik, yang menyebabkan kehilangan hasil 20-100%, dan kontaminasi lahan sehingga tidak dapat ditanami dalam waktu 1 tahun. Jenis pisang yang paling banyak diserang salah satunya adalah pisang buai (AAA-robusta: subgroup Cavendish) yang terdapat di sentra pisang Kumango, Kabupaten Tanah Datar. Pisang buai (AAA) merupakan simbol atau ciri khas dari daerah Sumatera Barat. Perkembangan dan penyebaran penyakit ini tergolong sangat cepat yaitu di Sumatera penyebaran geografisnya mampu mencapai antara 189-203 km per tahun. Beberapa peneliti melaporkan adanya indikasi yang kuat bahwa serangga vektor memegang peran yang penting dalam penyebaran penyakit ini. Tujuan penelitian ini: 1. Untuk mengetahui jenis-jenis serangga pengunjung bunga vektor penyakit darah pada tanaman pisang buai; 2. Mengetahui mekanisme transmisi penyakit darah oleh serangga pengunjung bunga pada tanaman pisang buai Penelitian ini dilakukan di daerah endemik penyakit darah yaitu di daerah Baso Kabupaten Agam dan daerah Sukarami Kabupaten Solok dari bulan Maret sampai November 2011. Dilanjutkan di Laboratorium Taksonomi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang dan Laboratorium Bakteriologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap penelitian, yaitu: 1. Identifikasi serangga vektor penyakit darah dan isolasi bakteri dan 2. Mekanisme transmisi penyakit darah bakteri. Penelitian tahap 1 terdiri dari dua sub kegiatan yaitu: 1. Identifikasi serangga vektor penyakit darah dan 2. Isolasi BDB dari serangga vektor penyakit darah. Penelitian tahap 2 dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor sebanyak tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah kepadatan populasi T. minangkabau dengan 5 taraf yaitu: 0, 5, 15, 25 dan 35 ekor/tandan bunga. Faktor kedua adalah penyemprotan suspensi bakteri ke kelompok bunga betina dengan 2 taraf: kontrol dan penyemprotan suspensi BDB (106 upk ml¹). Parameter pengamatan: Masa inkubasi, persentase serangan penyakit, intensitas serangan, dan kepadatan populasi BDB pada buah pisang. Hasil penelitian tahap 1 ditemukan keragaman serangga pengunjung bunga pada tanaman pisang buai yang terserang penyakit darah bakteri terdiri dari tiga ordo (Hymenoptera, Diptera dan Lepidoptera), empat famili (Apidae, Formicidae, Drosophilidae, Hesperidae) dan tujuh spesies serangga (Trigona minangkabau, Т. drescheri, Apis dorsata, A. cerana, Oecophylla smaragdina, Drosophila sp., dan Erionota thrax). Jumlah populasi serangga didominasi oleh ordo Diptera (48,69%) diikuti ordo Hymenoptera (48,4%) dan Lepidoptera (2,92 %). Ordo Hymenoptera terdiri dari beberapa spesies yang didominasi oleh T. minangkabau, T. drescheri, A. dorsata, A. cerana, O. smaragdina sementara Ordo Diptera dan ordo Lepidoptera hanya terdiri satu spesies yaitu Drosophila sp. dan E. thrax. Propagul bakteri BDB ditemukan pada permukaan dan bagian dalam tubuh serangga pengunjung bunga. Kepadatan bakteri tertinggi ditemukan pada permukaan luar tubuh dan bagian dalam tubuh T. minangkabau masing-masing (10,22 ± 1,19)10* upk/ml dan (10,12 ± 1,02)10* upk/ml. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa propagul bakteri ditularkan ke tanaman melalui kontak langsung tubuh serangga yang terkontaminasi BDB ke bagian tanaman melalui luka bekas makan dan lubang alami (nektartoda) pada bunga pisang. Kombinasi perlakuan kepadatan serangga dan penyemprotan suspensi bakteri akan mempercepat penetrasi bakteri dan kerusakan tanaman oleh BDB. Munculnya gejala penyakit darah bakteri pada tanaman yang ditularkan oleh T. minangkabau tergolong cepat (3-9 hsi). Perlakuan 25 ekor serangga/tandan bunga yang terkontaminasi BDB dapat menyebabkan tanaman terserang penyakit darah dengan masa inkubasi 3 hsi dan intensitas serangan yang tinggi. Persentase serangan penyakit oleh BDB yang ditularkan serangga pengunjung bunga T. minangkabau tergolong cepat yaitu 21 hsi. Bakteri yang ditularkan oleh T. minangkabau memiliki sifat morfologi dan sifat fisiologi tipikal BDB penyebab penyakit darah bakteri yaitu: koloni karakter bulat, non-fluidal, mucoid dan berukuran kecil (0,5-2 mm) dengan warna merah jambu pada bagian tengahnya setelah 3-5 hari. Pada umumnya koloni bakteri yang ditularkan oleh serangga memiliki tingkat virulensi tinggi pada tanaman pisang.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Nasril Nasir; Prof. Dr. Siti Salmah
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QR Microbiology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S2 Biologi
Depositing User: pklunp 2025 regina
Date Deposited: 01 Aug 2025 03:10
Last Modified: 01 Aug 2025 03:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501248

Actions (login required)

View Item View Item