Sabrina, Sabrina (2014) Respon Fisiologis dan Performans Itik Pitalah yang Dipelihara Pada Ketinggian Tempat dan Protein Ransum yang Berbeda. S3 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Disertasi Full Teks)
S3 Disertasi 2014 Sabrina 06301021.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon fisiologis dan performans itik Pitalah yang -dipelihara pada ketinggian tempat dan protein ransum yang berbeda. Penelitian terdiri dari dua tahap. Penelitian tahap I bertujuan untuk mengetahui gambaran darah dan hormon T3 (triiodotironin) serta trigliserida itik Pitalah yang dipelihara pada habitat asli, penelitian tahap II bertujuan untuk mengetahui Respon Fisiologis dan Performans Itik Pitalah yang Dipelihara pada Ketinggian Tempat dan Protein Ransum yang berbeda. Sebanyak 30 sampel darah diambil dari 30 ekor itik Pitalah betina yang sedang berproduksi digunakan pada penelitian tahap I, selanjutnya diamati kadar hemoglobin (Hb), eritrosit, dan hematokrit. Untuk pengamatan hormon T3 dan trigliserida digunakan serum darah. Pada penelitian tahap II itik betina umur 14 minggu dipelihara sebanyak 120 ekor di daerah dataran tinggi (DT) dan 120 ekor di dataran rendah (DR). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola Split-plot dengan ketinggian tempat sebagai Petak Utama dan level protein (14, 16, dan 18%) sebagai Anak Petak. Peubah yang diamati adalah Hb, eritrosit, hematokrit, hormon T3, trigliserida, konsumsi ransum, produksi telur (duck day production=DDP), massa telur, konversi ransum, berat telur dan tebal kerabang. Pengamatan dilakukan setelah itik berproduksi 10%. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa itik yang dipelihara pada habitat asli dengan sistem pemeliharaan secara semi intensif mempunyai kandungan Hb. Eritrosit, hematokrit, T3, dan trigliserida berturut-turut adalah 18,6±1,6 (g/100ml); 2,79±0,22 (juta/mm); 42,33±3,09 (%); 1,67±0,53 (nmol/L); 142,56±35,03 (mg/dl). Pada penelitian tahap II diperoleh hasil bahwa pemeliharaan itik pada DR mempunyai kadar Hb, eritrosit, hematokrit, dan hormon T3 yang nyata lebih rendah dibanding DT, namun memiliki trigliserida yang sangat nyata lebih tinggi dibanding DT. Itik yang diberi protein sampai 18% mempunyai kadar eritrosit yang sangat nyata lebih tingggi dibanding protein 14 dan 16%, mempunyai kadar hematokrit yang nyata lebih tinggi, namun tidak terdapat perbedaan kadar Hb. Tidak terdapat interaksi antara ketinggian tempat dengan level protein. Performans produksi itik Pitalah yang dipelihara pada dataran tinggi lebih baik daripada dataran rendah. Pemberian protein sampai 18% cenderung meningkatkan performans produksi.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Ir. H. M Hafil Abbas, MS; Prof. drh. Hj. Endang Purwati, RN. MS, PhD; Dr. Ir. Yan Heryandi, Mp |
Uncontrolled Keywords: | ketinggian tempat, protein, fisiologis, performans, itik Pitalah. |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Pertanian |
Depositing User: | pklunp 2025 regina |
Date Deposited: | 01 Aug 2025 02:23 |
Last Modified: | 01 Aug 2025 02:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501235 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |