Strategi Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) dalam Pengembangan Program Pemberdayaan Perempuan di Kota Padang

Martina, Martina (2011) Strategi Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) dalam Pengembangan Program Pemberdayaan Perempuan di Kota Padang. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full Teks)
S2 Pasca Sarjana 2011 Martina 0821202044.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemiskinan yang merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai dengan pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. Berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, Sumatera Barat khususnya Kota Padang yang memiliki budaya Minangkabau yang dikenal memiliki sistem matrilineal ternyata tidak menjamin tingginya peran dan partisipasi perempuan khususnya dalam ranah publik. Akses dan kontrol perempuan baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap sumberdaya yang ada disekitarnya masih lebih banyak ditentukan oleh orang-orang yang berada diluar dirinya. Peluang perempuan untuk mendapatkan modal secara mandiri masih terhalang oleh syarat izin. Disamping itu, beban kemiskinan mempersempit peluang untuk dapat memajukan dan meningkatkan kapasitas diri. Oleh sebab itu LP2M melakukan kegiatan program pemberdayaan perempuan dengan fokus kegiatannya adalah pada Program Penguatan Kelompok Perempuan Usaha Kecil (KPUK) sebagai wadah pengembangan ekonomi rakyat di Kota Padang. Tujuan penelitian adalah: (1) Mendeskripsikan proses kegiatan program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh LP2M di Kota Padang, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dalam pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang, (3) Merumuskan strategi LP2M di Kota Padang dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kota Padang yaitu pada daerah yang menjadi wilayah kerja LP2M. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga yang tergabung dalam kelompok perempuan yang memperoleh program pemberdayaan perempuan dari LP2M Jumlah kelompok yang menjadi binaan LP2M di Kota Padang adalah sebanyak 14 kelompok dengan total anggota sebanyak 210 orang dan dari jumlah populasi dipilih responden sebanyak 53 orang yang ditetapkan dengan sistem quota 25%. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September hinggga Desember 2010. Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan beberapa metode analisa data. Untuk tujuan pertama metode yang digunakan untuk analisis ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggambarkan proses kegiatan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang yang melalui kegiatan persiapan (planning), Pelaksanaan (action), Monitoring dan evaluasi, dan rekomendasi. Untuk tujuan kedua mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang, maka analisa data yang digunakan yaitu analisa data deskriptif kualitatif. Skala pengukuran persepsi informan digunakan rating scale. Untuk tujuan ketiga metode yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pengembangan program pemberdayaan perempuan oleh LP2M di Kota Padang difokuskan pada program penguatan KPUK sebagai wadah pengembangan ekonomi rakyat. Proses kegiatan program dimulai dari Persiapan (Planning), Pelaksanaan (Action), dan Monitoring Evaluasi. Tahapan kegiatan dalam Persiapan program diawali dengan kegiatan pembuatan proposal kerjasama dengan lembaga donor yang didalamnya menjelaskan tentang LP2M dalam pengembangan program, Pemilihan lokasi penerima program, Pelaksana program yang dilaksanakan oleh staf lapangan (pendamping dan CO) LP2M dengan komunitas sasarannya adalah Ibu Rumah Tangga RTM yang tergabung sebagai anggota KPUK yang menjadi binaan LP2M. Dana Program LP2M berasal dari kerjasama dengan lembaga donor, dan penyiapan sarana dan prasarana penunjang. Pada tahapan Pelaksanaan (Action) terdiri dari kegiatan Sosialisasi oleh staf lapangan mulai ditingkat Kecamatan, Kelurahan, RT/RW, Anggota KPUK, dan rapat koordinasi dilanjutkan dengan Pembentukan KPUK dan LKP dan kegiatan penyaluran dana bergulir serta kegiatan-kegiatan pelatihan. Monitoring dan evaluasi yang dihasilkan adalah kegiatan pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan pelaporan (pelaporan kegiatan program dan pengembangan usaha). (2) Dalam implementasi program pemberdayaan perempuan di Kota Padang terdapat faktor-faktor terkait dalam pencapaian tujuan program diantaranya adalah faktor sumber daya, faktor komunikasi, faktor organisasi, faktor kegiatan pendampingan, faktor struktur birokrasi, dan faktor sosial, politik, agama, dan budaya yang di ukur dengan menggunakan rating scale. Jumlah skor yang diperoleh berdasarkan jawaban kuisioner adalah 2306 (83,67%), nilai interval tersebut berada pada kategori "cukup terkait dan sangat terkait" tetapi lebih mendekati "sangat terkait". Hal ini menunjukkan bahwa fakto-faktor tersebut sangat terkait dalam pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang yang khususnya pada program penguatan KPUK sebagai wadah pengembangan ekonomi rakyat. (3) Dalam menyusun alternatif strategi LP2M dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang dilakukan identifikasi terhadap aspek internal dan eksternal. Aspek internal adalah analisis terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi pelaksanaan program yaitu: kekuatan (Peran pihak yang terlibat dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan, umur anggota KPUK, adanya kelembagaan KPUK, pengalaman usaha anggota KPUK, adanya struktur pelaksanaan program, dan akses modal LP2M yang kuat); Kelemahan (Rendahnya tingkat pendidikan anggota KPUK, fungsi tenaga pendamping yang belum maksimal, lemahnya organisasi KPUK, pengembangan usaha yang masih belum intensif dan produktivitas usaha yang masih rendah, tingkat pengetahuan dan teknologi yang masih rendah, akses modal usaha masih kurang). Aspek eksternal adalah analisis terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari luar organisasi dalam pelaksanaan program adalah: Peluang (Kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi rakyat, perkembangan daerah, dukungan pihak swasta, dan pelayanan oleh perangkat desa); Ancaman ( Pengaruh sosial politik di masyarakat, pengaruh budaya yang berkembang di Masyarakat, dan pengaruh agama di Masyarakat). Dari Matriks QSPM maka strategi yang tepat dan paling penting untuk dikembangkan LP2M dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang adalah pada alternatif strategi ketiga yaitu Memperkuat tenaga pendamping dan CO Lokal melalui adanya diskusi kritis, pelatihan, seminar, lokakarya, dan studi banding. Hal ini sesuai dengan strategi yang yang terpilih berdasarkan Matriks Analisis Faktor Internal dan Eksternal (IFA/EFA) yaitu 4 alternatif strategi antara lain: (a) Melakukan pengorganisasian Kelompok Perempuan Usaha Kecil dan penguatan masyarakat marjinal untuk mewujudkan masyarakat yang kritis dan mandiri, (b) Memfasilitasi pengembangan usaha produktif perempuan melalui kredit mikro dan LKP yang independen dalam upaya pengembanngan ekonomi kerakyatan, (c) Memperkuat tenaga pendamping dan CO Lokal melalui adanya diskusi kritis, pelatihan, seminar, lokakarya, dan studi banding (d) Menggali dan mengaktualisasikan nilai-nilai dalam lembaga masyarakat sehingga menjadi identitas diri.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Melinda Noer. M.Sc; Ir. Fuad Madarisa, M.Sr
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana (S2) > S2 Pembangunan Wilayah Dan Pedesaan
Depositing User: pklunp 2025 regina
Date Deposited: 31 Jul 2025 03:45
Last Modified: 31 Jul 2025 03:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501098

Actions (login required)

View Item View Item