Ghozali, Elizabeth (2002) Implementasi Sistem Pemasyarakatan dalam Rangka Pembinaan Narapidana di Lembaga Permasyarakatan Klas II A Padang. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Tesis Full Teks)
S2 Pasca Sarjana 2002 Elizabeth Ghozali 00211006.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Narapidana sebagai manusia berhak untuk mendapatkan pembinaan agar menyadari kesalahannya dan dapat memperbaiki diri serta tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat berperan kembali menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab. Untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana, pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 dan berbagai peraturan pelaksanaannya. Namun kenyataannya, dengan dasar hukum yang sama dalam melaksanakan pembinaan, masih ditemukan hampir di setiap lembaga pemasyarakatan (LAPAS) di Indonesia budaya kekerasan kolusi dan diskriminasi yang mencerminkan sistem kepenjaraan. Penelitian dengan judul Implementasi Sisitem Pemasyarakatan dalam rangka Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang merupakan penelitian hukum sosiologis (socio legal research). Penelitian ini bertujuan untuk , pertama: mengetahui cara pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh LAPAS Klas II A Padang. Kedua: mengetahui hambatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembinaan di LAPAS serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatatan-hambatan yang ditemukan. Ketiga: mengetahui faktor penyebab timbulnya kerusuhan di LAPAS Klas II A Padang. Penelitian ini dilakukan di LAPAS Klas II A Padang. Populasi penelitian ini adalah narapidana dari 5 (lima) jenis tindak pidana yang paling sering terjadi, yakni berjumlah 305 (tiga ratus lima) orang. Sampel dipilih secara Simple Random Sampling sebanyak 10% dari populasi, sehingga yang menjadi responden adalah 31 (tiga puluh satu) orang, sedangkan pihak LAPAS sebagai informan diwakili oleh Kalapas, Kasi Binadik dan Kasubsi Bimja LAPAS Klas II A Padang. Metode Pengumpulan data adalah wawancara dengan responden dan informan dengan menggunakan pedoman wawancara yang terstruktur dan observasi terbatas terhadap perilaku dan kegiatan sehari-hari narapidana dan petugas LAPAS. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pertama: LAPAS Klas II A Padang ada melakukan pembinaan intramural dan secara ekstramural yang diarahkan pada pembinaan kepribadian, kemandirian dan bimbingan. Namun, pelaksanaan pembinaan yang dilakukan belum optimal, karena pembinaan belum mampu menggugah kesadaran narapidana untuk ikut dalam berbagai kegiatan kerja di LAPAS. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk pembinaan yang diberikan masih bersifat top down approach. Kedua: Pembinaan narapidana di LAPAS Klas II A Padang masih dipengaruhi oleh faktor peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pembinaan belum diinventarisir dalam 1 buku pedoman. Ketiga: kerusuhan di LAPAS Klas II A Padang tanggal 18 Agusuts 1999 adalah disebabkan karena narapidana terpengaruh oleh pemberitaan mengenai demonstrasi yang terjadi di luar LAPAS.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof.Dr.H, Siofian Thalib,SH.; H.Narullah,SH,MH. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S2 Hukum |
Depositing User: | pklunp 2025 regina |
Date Deposited: | 31 Jul 2025 03:05 |
Last Modified: | 31 Jul 2025 03:05 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501085 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |