Studi Biosistematika dan Sistem Polinasi Amomum (Zingiberaceae) di Sumatera Barat

Mainingsih, Mainingsih (2012) Studi Biosistematika dan Sistem Polinasi Amomum (Zingiberaceae) di Sumatera Barat. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full Teks)
S2 Pasca Sarjana 2012 Mainingsih 0921208019.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Amomum merupakan salah satu anggota dari famili Zingiberaceae. Beberapa anggota dari genus ini dikenal baik dalam etnobotani dan ekonomi terutama Amomum testaceum sebagai material bumbu masakan yang sangat penting dan terkenal di Asia. Amomum dikelompokkan berdasarkan karakter bunga dan buah tetapi para peneliti banyak mengelompokkannya berdasarkan karakter buah. Ada dua tipe buah dalam Amomum yaitu: licin, berdinding tipis, biasanya tepi kapsul kering dan berdaging, buah berduri. Amomum ditempatkan dalam tribe besar Alpinieae dan subfamili Alpinioideae berdasarkan pada data morfologi dan molekular. Penelitian menunjukkan dengan jelas bahwa genus Amomum tidak monofiletik. Dari penjelasan diatas yang menyebutkan Amomum tidak monofiletik memungkinkan adanya bentuk morfologi yang mirip dengan genus lain sehingga perlunya dilakukan kajian mengenai jenis-jenis Amomum ini dengan melihat pengelompokkan kekerabatannya. Studi yang mengkaji keanekaragaman jenis dan kekerabatannya adalah biosistematika. Disamping itu permasalahan taksonomi ini juga dapat diselesaikan dengan pengamatan morfologi polen. Sistem polinasi memberi pengaruh terhadap keanekaragaman jenis. Penelitian mengenai sistem polinasi masih sedikit dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan studi biosistematika Amomum dengan melakukan karakterisasi terhadap karakter morfologi, morfologi polen dan sistem polinasi berdasarkan rasio Polen Ovul. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis- jenis Amomum dan menentukan karakter spesifik pembeda antar jenis; mengetahui pengelompokkan jenis Amomum berdasarkan karakter morfologi dan morfologi polen; menentukan sistem polinasi jenis Amomum berdasarkan rasio polen ovul. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober 2011. Bahan yang digunakan adalah Alkohol 70% dan Aquadest, larutan FAA. Asam asetat glasial, natrium klorat, zat warna safranin, gliserin jelli, medium penutup paraffin, buffer glutaraldehida, osmium tetroksida, medium pelapis emas murni. Dalam penelitian ini digunakan alat-alat antara lain: Alat koleksi sampel, alat tulis, Sentrifus MLW T-5, "Critical Point Drying Apparatus" HCP-2, "Ion sputtering Apparatus" merk JEOL IB2, Mikroskop Electron Skening JEOL JSM 5310 LV. Pengambilan sampel dilakukan di HPPB (Padang), Lembah Anai (Tanah Datar), Gunung Bungsu (Payakumbuh), Rimbo Panti (Pasaman), dan Malampah (Pasaman). Analisis data dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan dan Herbarium Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang serta di Laboratoriun Widya Satwaloka LIPI Cibinong Bogor. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survei dan koleksi spesimen langsung di lapangan kemudian dilanjutkan di Herbarium/laboratorium guna pembuatan spesimen herba dan proses identifikasi, serta pengamatan morfologi polen Amomum dengan menggunakan SEM. Sebagai bahan analisis digunakan data kualitatif dan kuantitatif dari 5 jenis Amomum, yaitu: A. apiculatum, A. cardamomum, A. lappaceum, Amomum sp., dan A. testaceum. Sebanyak 108 karakter diamati diantaranya 52 karakter kualitatif dan 56 karakter kuantitatif. Pengelompokkan dan kekerabatan antar jenis dalam genus Amomum didapatkan dengan menggunakan rumus koefisien distance untuk mendapatkan nilai jarak. Selanjutnya dilakukan analisis pengelompokan dengan metode UPGMA menggunakan Program komputer NTSyst. Dan kemudian dibuat fenogram yang menggambarkan pengelompokan dan hubungan kekerabatan antar jenis. Untuk sistem polinasi dibandingkan dengan sistem polinasi Cruden. Jenis-jenis Amomum yang didapatkan di Sumatera Barat adalah A. apiculatum dengan karakter spesifik pembeda stilt root, dan polen reticulate; A. cardamomum dengan pangkal pseudostem deep pink, dan polen rata prolate; A. lappaceum dengan buah berduri dan polen echinate spinate; Amomum sp. dengan lateral staminodia dan polen echinate psilate; dan A. testaceum dengan braktea fertil ovatus dan polen rata oblate. Bentuk morfologi polen jenis dalam genus Amomum dikelompokkan atas 2 tipe yaitu: Bentuk oblate: Amomum apiculatum, A. lappaceum, Amomum sp., dan A. testaceum. Bentuk prolate: A. cardamomum. Sedangkan berdasarkan tipe ormanentasi eksin Amomum dibagi kedalam 4 tipe yaitu: retikulate: A. apiculatum, rata: A. testaceum dan A. cardamomum, echinate psilate: Amomum sp, dan echinate spinate: A. lappaсеит. Hasil analisis pengelompokan antar jenis Amomum, berdasarkan karakter morfologi organ vegetatif dan organ generatif terbentuk dua kluster utama. Kluster pertama dibentuk oleh pasangan A. cardamomum dan A. testaceum dengan nilai jarak terkecil d=10,92, yang terpisah dengan Amomum sp. dengan nilai jarak d=13,55, yang terpisah dengan A. lappaceum dengan nilai jarak d=14,91. Kemudian A. apiculatum yang terbentuk memisah sendiri dengan nilai jarak d=15,79 membentuk kluster kedua. Berdasarkan rasio polen ovul yang tampak pada jenis dari Amomum: A. cardamomum sistem polinasinya mendekati autogami fakultatif dengan log P/O 2,05 dan A. apiculatum dan A. testaceum mendekati xenogami fakultatif dengan log P/O 2,32 dan 2,55, sedangkan Amomum sp. dan A. lappaceum mendekati xenogami dengan log P/O 3,13 dan 3,01.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Syamsuardi, M.Sc; Prof. Dr. Mansyurdin, MS
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QR Microbiology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S2 Biologi
Depositing User: pklunp 2025 regina
Date Deposited: 31 Jul 2025 02:39
Last Modified: 31 Jul 2025 02:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501074

Actions (login required)

View Item View Item