PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN POPULAR VOTE DAN ELECTORAL COLLEGE DALAM MEWAKILI SUARA RAKYAT DI NEGARA KEPULAUAN DAN NEGARA DISTRIK

Nadian, Nadian (2025) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN POPULAR VOTE DAN ELECTORAL COLLEGE DALAM MEWAKILI SUARA RAKYAT DI NEGARA KEPULAUAN DAN NEGARA DISTRIK. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (218kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version

Download (388kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (128kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (293kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Indonesia dan Amerika Serikat merupakan dua negara demokratis dengan populasi besar dan tingkat keberagaman yang tinggi. Meski sama-sama menganut sistem pemerintahan presidensial, kedua negara ini menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berbeda secara fundamental. Indonesia menggunakan sistem popular vote di mana rakyat memilih langsung presiden dan wakil presiden, sementara Amerika Serikat mengandalkan sistem electoral college yang melibatkan perwakilan electors. Perumusan masalah yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana karakteristik sistem pemilihan presiden popular vote di Indonesia? Kedua, bagaimana karakteristik sistem pemilihan presiden electoral college di Amerika Serikat? Ketiga, bagaimana efektivitas pemilihan presiden dengan sistem popular vote di Indonesia dan sistem electoral college di Amerika Serikat dalam mewakili suara rakyat? Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa, pertama, di Indonesia, sistem popular vote mensyaratkan pasangan calon harus meraih lebih dari 50% suara nasional dengan minimal 20% suara di lebih dari setengah provinsi. Hadirnya presidential threshold membatasi variasi kandidat yang bisa diusung partai politik. Faktor demografis seperti dominasi suku Jawa dan pemeluk Islam juga turut memengaruhi hasil pemilihan. Kedua, sistem electoral college Amerika Serikat menempatkan electors sebagai penentu utama dengan alokasi 538 suara elektoral di mana calon perlu meraih minimal 270 suara. Sistem ini kerap menimbulkan kontroversi karena memungkinkan terpilihnya kandidat yang kalah suara populer tetapi unggul dalam suara elektoral, ditambah potensi penyimpangan oleh faithless electors. Ketiga, berdasarkan analisis komparatif, sistem popular vote Indonesia dinilai lebih efektif dalam merepresentasikan suara rakyat secara langsung dan geografis. Sistem ini memastikan presiden terpilih benar-benar mencerminkan kehendak mayoritas pemilih. Sebaliknya, sistem electoral college Amerika Serikat menunjukkan kelemahan dalam mengakomodasi aspirasi populer, terutama ketika terjadi ketidaksesuaian antara hasil pemilihan elektoral dengan suara rakyat secara keseluruhan. Temuan ini memberikan perspektif penting tentang bagaimana mekanisme pemilihan memengaruhi kualitas representasi demokrasi di kedua negara

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H Feri Amsari, S.H., M.H., L.LM
Uncontrolled Keywords: Pemilihan Presiden, Pemilu, Popilau Vote, Electoral College, Amerika Serikat, Indonesia
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S1 Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 29 Jul 2025 03:16
Last Modified: 29 Jul 2025 04:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500917

Actions (login required)

View Item View Item