Pengembangan Mesin Pulper Kopi dengan Sumber Penggerak Motor Bensin di Kabupaten Solok

Alpitri, Dea Futary (2025) Pengembangan Mesin Pulper Kopi dengan Sumber Penggerak Motor Bensin di Kabupaten Solok. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (236kB)
	Text (BAB 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (186kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (211kB)
	Text (Skripsi full text) Skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta permintaan pasar yang terus meningkat, baik di dalam negeri maupun internasional. Salah satu proses penting dalam pengolahan pascapanen kopi adalah pengupasan kulit buah kopi. Proses ini masih banyak dilakukan secara manual oleh petani, sehingga kurang efisien dan menyulitkan pada skala produksi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mesin pulper kopi berbasis motor bensin berguna untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas kerja petani kopi di Kabupaten Solok. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan dua tahap: perancangan dan pengujian mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin mampu bekerja dengan kapasitas rata-rata 294,76 kg/jam, efisiensi kerja 95,72%, rendemen 99,46%, dan tingkat kopi tidak terkelupas sebesar 3,90%. Pengukuran tingkat kebisingan mesin pada jarak 1 meter, 2 meter dan 3 meter saat pengoperasian dengan beban menunjukkan nilai berturut-turut sebesar 87,88 dB, 85,76 dB dan 83,78 dB. Sedangkan pada kondisi tanpa beban, tingkat kebisingan yang dihasilkan masing-masing sebesar 83,46 dB, 81,21 dB dan79,21 dB. Frekuensi putaran rata-rata 1141,66 rpm saat beban. Hasil analisis ekonomi, mesin memiliki biaya tetap sebesar Rp 1.642.017/tahun, biaya tidak tetap Rp 21.507,6/jam, dan biaya pokok dari mesin ini sebesar Rp 75,64/kg. Mesin ini mencapai titik impas (BEP) pada kapasitas produksi sebesar 160.509,97 kg/tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa mesin efisien untuk digunakan dalam rangka peningkatan nilai tambah dan produktivitas petani kopi, khususnya di daerah penghasil kopi arabika seperti Kabupaten Solok.

Actions (login required)

View Item