PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIOFLOK UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN TINGKAT KONTAMINASI MIKROPLASTIK YANG BERBEDA

Noval, Khazin Putra (2025) PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIOFLOK UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN TINGKAT KONTAMINASI MIKROPLASTIK YANG BERBEDA. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (357kB)
	Text (Bab I) Bab I .pdf - Published Version Download (262kB)
	Text (Bab V) Bab Akhir.pdf - Published Version Download (218kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka .pdf - Published Version Download (244kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Penuh .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan produksi plastik global telah menyebabkan kontaminasi mikroplastik di perairan, termasuk sistem budidaya ikan. Mikroplastik berukuran <5 mm berpotensi mengganggu kesehatan ikan dan manusia melalui rantai makanan. Ikan nila (Oreochromis niloticus), sebagai komoditas budidaya utama di Indonesia, rentan terpapar mikroplastik yang berdampak pada kualitas air dan produktivitas. Teknologi bioflok dinilai efektif meningkatkan kualitas air melalui aktivitas mikroorganisme, namun interaksinya dengan mikroplastik belum banyak dikaji. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan bioflok dalam memperbaiki kualitas air dan mengurangi dampak mikroplastik pada budidaya ikan nila. Penelitian dilakukan dengan membandingkan empat perlakuan: perlakuan kontrol (tanpa bioflok/mikroplastik), perlakuan bioflok, serta perlakuan bioflok dengan kontaminasi mikroplastik 30 µg/L dan 300 µg/L. Parameter kualitas air (amonia, nitrit, nitrat, fosfat, sulfat) dianalisis setiap 7 hari selama 35 hari. Sampel ikan dianalisis kandungan protein, nitrogen total, dan mikroplastik menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FTIR, mikroskop, serta uji statistik ANOVA. Hasil menunjukkan kualitas air (amonia: 0,294–0,583 mg/L; nitrit: 0,009–0,073 mg/L; nitrat: 1,823–16,672 mg/L; fosfat: 0,110–0,668 mg/L; sulfat: 0,520–9,700 mg/L). Performa produksi ikan, seperti Average Daily Growth (ADG: 1,814–2,918 g/ekor/hari) dan Survival Rate (SR: 83,529–95,000%). Mikroplastik terdeteksi pada usus (1,667–9 partikel/g) dan daging ikan (0–0,25 partikel/g), didominasi fragmen hitam ≤50 µm dari polimer poliamida (PA), polietilen (PE), dan PET. Indeks risiko PHI, PLI, PERI menunjukkan potensi bahaya kategori rendah hingga tinggi. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa bioflok efektif meningkatkan kualitas air dan produktivitas ikan nila, tetapi kontaminasi mikroplastik tinggi mengurangi efektivitas sistem serta berisiko bagi kesehatan ikan. Optimasi manajemen kualitas air dan pemantauan mikroplastik pada pakan serta lingkungan budidaya diperlukan untuk keberlanjutan akuakultur.

Actions (login required)

View Item