Analisa Perbandingan Usahatani Padi Sawah Dengan Teknologi Salibu Dan Tanam Pindah Di Kenagarian Tabek Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar

Bonita, Mona (2013) Analisa Perbandingan Usahatani Padi Sawah Dengan Teknologi Salibu Dan Tanam Pindah Di Kenagarian Tabek Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Teks)
Pertanian Sosial Ekonomi 2013 Mona Bonita 0810221029.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang hams dipenuhi untuk dapat mempertahankan hidup. Pada umumnya petani padi sawah di Indonesia menggunakan sistem tanam pindah pada kegiatan usahataninya. Sistem tanam pindah telah dibudidayakan secara tumn temunm. Peningkatan hasil produksi usahataninya relatif kecil dibandingkan hasil sebelumnya, sementara kebutuhan akan beras terns meningkat seiring dengan peningkatan jumlah anggota keluarga. Pemerintah telah mensiasati masalSi tersebut dengan memperkenalkan budidaya tanaman padi dengan teknologi Salibu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari - Februari 2013 dengan tujuan menganalisis kesesuaian antara usahatani padi sawah teknologi salibu dengan rekomendasi, mengidentifikasi alasan anggota Kelompok Tani Flamboyan menerapkan teknologi salibu, dan membandingkan pendapatan dan keuntungan antara usahatani padi Teknologi Salibu dengan Teknologi Tanam Pindah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Beberapa kegiatan yang tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh petani sesuai yang dianjurkan BPTP adalah kegiatan persiapan lahan (penggenangan), penyiangan, pemupukan, pemeliharaan hama dan penyakit, dan panen. Alasan petani menggunakan teknologi salibu adalah hemat biaya benih, hemat tenaga keija, umur panen lebih cepat, dan produksi tinggi. Alasan ini menunjukan bahwa Kelompok Tani Flamboyan berorientasi keuntungan dalam melaksanakan usahatani padi sawah tersebut. Berdasarkan Uji t dapat disimpulkan pendapatan dan keuntungan per hektar petani berbeda nyata antara teknologi salibu dan teknologi tanam pindah. Usahatani yang paling menguntungkan adalah usahatani dengan teknologi salibu. Pendapatan rata-rata yang diperoleh petani padi sawah dengan teknologi tanam pindah perluas lahan adalah Rp I6.372.729/MT dan perhektar adalah Rp 21.336.854/MT. Sedangkan untuk teknologi salibu pendapatan yang diperoleh petani perluas lahan adalah Rp 20.306.042/MT dan perhektar adalah Rp 26.480.700/MT. Dengan keuntungan ratarata yang didapat petani pada usahatani padi sawah dengan teknologi tanam pindah perluas lahan adalah Rp 10.954.453/MT dan perhektar Rp 14.472.443/MT, sedangkan teknologi salibu keuntungan yang diperoleh perluas lahan Rp 14.225.638/MT dan perhektar Rp 18.694.302/MT. Saran dari hasil penelitian adalah petani di Nagari Tabek Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar disarankan untuk menggunakan teknologi salibu ini karena memiliki hasil yang tinggi, hemat tenaga keija dan umur panen pendek.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Ir. Faidil Taniung, MSi.; Nuraini Budi Astuti, SP. MSi.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agribisnis
Depositing User: pklunp 2025 inggi
Date Deposited: 24 Jul 2025 07:54
Last Modified: 24 Jul 2025 07:54
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500723

Actions (login required)

View Item View Item