Yessirita, Nita (2014) Peningkatan Kualitas Gizi dan Detoksifikasi Mimosin Tepung Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) yang Difermentasi dengan Bacillus Sp dan Trichoderma Viride Serta Pengaruhnya Pada Produktivitas dan Kualitas Telur Itik Pitalah. S3 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
S3 Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian 2014 Nita Yessirita 07301009.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi fermentasi optimum, untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan pengaruhnya terhadap detoksifikasi produk fermentasi mimosin dengan Bacillus Sp dan Trichoderma viride pada produktivitas dan kualitas telur itik Pitalah. Percobaan penelitian dibagi menjadi empat tahap: Tahap pertama adalah isolasi, seleksi dan identifikasi bakteri selulolitik dari saluran pencernaan itik Pitalah. Tahap kedua adalah penentuan kondisi optimum untuk pertumbuhan mikroba dan media inokulum terbaik. Tahap ketiga adalah penentuan kondisi optimum untuk tepung daun lamtoro dan aktivitas enzim selulase dan protease dari Bacillus laterosporus dan enzim selluase dari Trichoderma viride berdasarkan kualitas dan kuantitas nutrisi produk fermentasi tersebut. Tahap keempat adalah uji coba pemberian pakan pada itik Pitalah. Hasil dari langkah pertama menunjukkan bahwa isolat ini adalah Bacillus coagulans dan Bacillus laterosporus berdasarkan uji biokimia dan morfologi. Berdasarkan aktivitas sellulase yang lebih tinggi dan zona bening yang lebih luas Bacillus laterosporus dipilih untuk selanjutnya. Pada langkah kedua, waktu tumbuh, pH dan suhu terbaik dideteksi dalam waktu inkulasi 18 jam, 6 dan 37 ° C untuk Bacillus laterosporus berturut-turut. Otak padi adalah media inokulum terbaik dibandingkan dengan makanan lainnya (jagung, tapioka dan tepung daun lamtoro) untuk dan Bacillus laterosporus pada jumlah koloni 60,5 x 109 CFU / g. Pada langkah ketiga, kondisi optimum fermentasi tepung daun lamtoro adalah pada dosis inokulum 6%, lama fermentasi 24 jam, aktivitas enzim protease tertinggi adalah 2,682 Unit / ml dan enzim selulase adalah 18,576 Unit / ml. Metabilisme Energi 2524,74 kkal/kg, retensi N 68,99% dan kecernaan serat kasar 57,91; reduksi mimosin 64,89% dan peningkatan B-karoten 96,91% untuk Bacillus laterosporus. Kondisi optimum fermentasi tepung daun lamtoro adalah pada dosis inokulum 7%, lama fermentasi 7 hari, aktivitas enzim selulase tertinggi adalah 7,619 Unit/ml. Metabolisme Energi 2504,34 kkal/kg, retensi N 68,77% dan kecernaan serat kasar 58,62; reduksi mimosin 77,48% dan peningkatan B-karoten 68,96% Untuk fermentasi dengan Trichoderma viride. Tahap terakhir yaitu penggunaan produk fermentasi tepung daun lamtoro 20% dengan Bacillus laterosporus (R3) dan campuran produk Bacillus laterosporus dan Trichoderma viride (R6) dapat menghasilkan pendapatan atas biaya pakan lebih tinggi (Rp. 717,39 dan Rp. 732,80) serta konversi pakan (R6) 3,58 lebih baik dibandingkan dengan ransum lainnya. Kesimpulannya, tepung daun lamtoro yang difermentasi dengan Bacillus laterosporus dan Trichoderma, serta campuran keduanya dapat digunakan hingga level 20% dalam ransum bebek Pitalah.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Ir. H. M. Hafil Abbas, MS; Dr. Ir. Yan Heryandi, MS; Prof. Dr. Abdi Dharma,MS |
Uncontrolled Keywords: | nutrisi, detoksifikasi, mimosin, produktivitas, kualitas dan bebek Pitalah |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S3 Ilmu Pertanian |
Depositing User: | Pustakawan Marne Dardanellen |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 07:53 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 07:55 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500718 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |