Kajian Ekstrak Limbah Jus Jeruk Sebagai Feed Additive Dan Pengaruhnya Terhadap Performa Ayam Broiler

Haroen, Ucop (2014) Kajian Ekstrak Limbah Jus Jeruk Sebagai Feed Additive Dan Pengaruhnya Terhadap Performa Ayam Broiler. S3 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Teks)
S3 Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian Ucop Haroen 1031201012.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penggunaan feed additive sintetis untuk mengatasi beberapa penyakit dan pemacu pertumbuhan (growth promoter) pada ayam saat ini sudah menjadi kontroversi. Hal ini terkait dengan isu global peternakan unggas saat ini yaitu adanya pencemaran lingkungan dan residu feed additive. Bila penggunaannya dilakukan secara berlebihan dan tidak tepat, serta dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk bagi ternak, dikarenakan resistensi ternak terhadap jenis-jenis mikroorganisme pathogen tertentu. Disamping itu residu dari feed additive akan terbawa dalam produk-produk ternak seperti daging. Ekstrak limbah jus jeruk merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk feed additive alami sebagai growth promoter dan mengurangi residu feed additive dalam daging ayam. Limbah jus jeruk mengandung senyawa-senyawa aktif yang berguna untuk kesehatan ternak. Potensi limbah jus jeruk sebagai sumber sumber feed additive sangat besar. Berdasarkan produksi jeruk tiap tahun di Provinsi Jambi cukup tinggi yaitu dengan produksi sebesar 3,047 ton dan meningkat mencapai 35.702 ton. Hal ini ketersediaan limbah buah jeruk di Provinsi Jambi cukup besar (Litbang Pertanian, 2010). Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan limbah jus jeruk sebagai sumber feed additive dan mengaplikasikan ekstrak limbah jus jeruk sebagai feed additive alami pada ayam broiler. Selain itu penelitian ini juga memberikan manfaat praktis dari limbah jus jeruk yang tidak berguna menjadi bernilai guna sebagai feed additive alami pada ternak unggas, dan merupakan salah satu upaya menurunkan pemakaian feed additive sintetis sehingga dapat mengurangi resiko resistensi suatu bakteri penyebab penyakit. Penelitian telah dilakukan dalam tiga tahap yang saling berkaitan yang meliputi: 1) Uji profil fitokimia, ekstraksi, indentifikasi dan pemurnian (purifikasi) limbah jus jeruk, 2) uji pengaruh ekstrak limbah jus jeruk terhadap aktifitas antibakteri (E. coli dan Salmonella), dan 3) uji ekstrak limbah jus jeruk dalam air minum terhadap performa ayam broiler. Limbah jus jeruk dikumpulkan dari pedagang jus yang ada di Kodya Jambi. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan tiga pelarut (methanol, etilasetat dan n-heksana) dan menggunakan bahan kimia seperti anhidrat asetat, asam sulfat pekat, reagen Lieberman Buchard, aquadest, dan silica gel 60 Art. 7733 dan silica gel pf 60 untuk adsorben (fasa diam) flash kromatografi keluaran Merck. Uji profil fitokimia limbah jus jeruk dengan cara minimbang sampel segar sebanyak 2 gram dipotong halus dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, dimaserasi dengan etanol yang telah dipanaskan selama 15 menit. Lalu ditambah kloroform dan air suling 1: 1 masing-masing 5 ml, kocok kemudian pindahkan kedalam tabung reaksi biarkan sejenak terbentuk dua lapisan kloroform-air. Lapisan kloroform dibagian bawah digunakan untuk pemeriksaan senyawa triterpenoid dan streroid. Isolasi senyawa limonoid dari limbah jus jeruk menggunakan metoda ekstraksi menggunakan tiga pelarut organik. Metoda ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Sebanyak 1 kg sampel limbah jus jeruk dimaserasi dengan menggunakan pelarut methanol (3 x 5 L) masing-masing selama 3 hari pada suhu kamar. Setelah itu di saring dengan corong didapat ekstrak methanol dan ampas. Ekstrak yang didapat kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40 °C sehingga diperoleh ekstrak methanol. Ekstrak methanol difraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan diaduk dengan sitter. Fraksi n-heksana didiamkan didapat 2 fraksi yaitu fraksi methanol dan fraksi n-heksana berwarna coklat muda sebanyak 12,635 gram. Proses fraksinasi n-heksana dilakukan 20 kali dengan volume 800 ml. Selanjutnya dilanjutkan fraksinasi menggunakan pelarut etilasetat. Kemudian fraksinasi etilasetat dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat fraksi etilasetat berwarna hijau pekat sebanyak 11,285 gram. Proses fraksinasi dengan pelarut etilasetat dilakukan 18 kali dengan volume 600 ml. Fraksi etilasetat dipisahkan menggunakan kromatografi vakum cair tujuannya untuk memisahkan komponen metabolik sekunder yang terdapat di dalam sampel. Pengemulsian dilakukan secara bergradient dimulai dari pelarut n-heksana, etilasetat dan methanol. Kemudian dilakukan pengujian kromatografi lapis tipis untuk pola pemisahan dan jumlah komponen yang terdapat pada masing-masing vial. Selanjutnya semua fraksi yang telah didapatkan pada kromatografi vakum cair diperiksa kandungan terpenoidnya dan dilihat juga pola pemisahan komponennya pada plat KLT. Fraksi yang memiliki pola noda dan nilai Rf yang sama digabung sehingga didapatkan fraksi yang lebih besar. Padatan yang diperoleh dapat langsung dimurnikan dengan menggunakan metoda kromatografi dengan menggunakan fasa diam silica gel Kiesegel 60 PF. Containing Gypsum kode 1.007749.1000 dan dibantu daya sentrifugal dari perputaran plat kromatografi untuk mempercepat pemisahan. Karakterisasi senyawa hasil pemurnian meliputi pemeriksaan organoleptis dengan mengamati warna, bentuk senyawa serta pemeriksaan sifat fisika seperti sifat kelarutan dan titik leleh. Uji aktivitas antibakteri ekstrak limbah jus jeruk menguji kemampuan ekstrak limbah jus jeruk dalam menghambat perkembangan bakteri E. coli dan Salmonella. Pengujian dilakukan dengan metode Long et al., (2003) dan Vandamme (1994). Taraf ekstrak limbah jus jeruk yang digunakan adalah antibiotik sintetis, 0 ppm, 250 ppm, 500 ppm,750 ppm dan 1000 ppm. Peubah yang diamati adalah zona hambat, daya hambat dan indekaktivitas ekstrak limbah jus jeruk. Uji pengaruh pemberian ekstrak limbah jus jeruk dalam air minum dilakukan untuk menentukan taraf optimal pemberian ekstrak limbah jus jeruk dalam air minum ayam broiler. Penelitian menggunakan anak ayam umur sehari (DOC) sebanyak 240 ekor. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak limbah jus jeruk yang berasal dari pelarut yang terbaik daya hambatnya. Ransum disusun iso kalori dan iso protein menurut rekomendasi NRC (1994). Perlakuan yang diterapkan adalah: PO = air minum tanpa ekstrak limbah jus jeruk + antibiotik (control positip); P1 = air minum tanpa ekstrak limbah jus jeruk; P2 = air minum 250 ppm ekstrak limbah jus jeruk; P3 = 500 ppm ekstrak limbah jus jeruk; P4 = 750 ppm ekstrak limbah jus jeruk; P5 = 1000 ppm ekstrak limbah jus jeruk. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 ulangan. Ayam dipelihara selama lima minggu. Pada akhir minggu ke-lima 2 ekor ayam yang mendekati bobot rata-rata dipotong dan dianalisis karkasnya. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot hidup, persentase karkas, lemak karkas, kolesterol karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah jus jeruk mengandung senyawa kumarin relative tinggi (+++), sementara untuk alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, fenolik, saponin, relative sedang (++). Dari uji profil fitokimia yang dilakukan limbah jus jeruk mengandung semua metabolik sekunder yang umumnya terdapat pada tanaman. Dari penelitian ini hasil ekstraksi yang paling banyak menghasilkan ekstrak pada pelarut methanol sebanyak 51,095 gram, pelarut n-heksana menghasilkan ekstrak senyak 12,635 gram dan pelarut etilasetat sebanyak 11,285 gram. Hasil pengukuran jumlah senyawa aktif limonoid murni yang terdapat dalam limbah jus jeruk sebanyak 17,85 mg/kg. Setelah didapat senyawa aktif limonoid murni maka hasil isolasi diuji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil yang diperoleh memperlihatkan noda tunggal berwarna ungu dengan penampak noda lampu UV X 254 nm, dan titik leleh 145,2 147 °C. Berdasarkan titik leleh yang cukup pendek mengindikasikan senyawa hasil isolasi telah murni. Hasil pengukuran zona hambat ekstrak limonoid dari ke tiga pelarut terhadap bakteri E. coli dan Salmonella berkisar antara 8.00 11.70. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan ekstrak limbah jus jeruk (methanol, etilasetat dan n-heksana) nyata (P<0.05) berpengaruh terhadap zona hambat bakteri E. coli dan Salmonella. Berdasarkan uji lanjut pelarut etilasetat nyata (P<0.05) lebih tinggi dibandingkan dengan zona hambat ekstrak limbah jus jeruk methanol dan ekstrak-n-heksana. Sementara antara pemberian ekstrak limbah jus jeruk-metanol dan ekstrak limbah jus jeruk-n-heksana tidak nyata berbeda (P<0.05) dalam menghambat perkembangan bakteri E. coli dan Salmonella. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat ternyata lebih efektif menghambat perkembangan bakteri E. coli dan Salmonella. Hasil pengukuran daya hambat (minimum inhitory concentration) ekstrak limbah jus jeruk (methanol, etilasetat dan n-heksana) nyata (P<0.05) berpengaruh terhadap daya hambat minimum (MIC) pada bakteri E. coli dan Salmonella. Hasil uji MIC terhadap E. coli dan Salmonella berkisar antara 27.427-44.54% dan 4.72 12.645%. Uji lanjut hasil uji MIC ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat nyata lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan ekstrak limbah jus jeruk-metanol dan ekstrak limbah jus jeruk-n-heksana terhadap bakteri E. coli dan Salmonella. Sementara itu hasil uji MIC antara ekstrak limbah jus jeruk-methanol dan ekstrak limbah jus jeruk-n-heksana tidak berbeda (P>0.05) terhadap E. coli kecuali dengan Salmonella berbeda nyata (P<0.05). Hasil uji MIC sejalan dengan yang diperoleh pada pengamatan zona hambat, dimana ekstrak limbah jus jeruk-etiasetat menghasilkan zona hambat yang lebih baik terhadap bakteri E. coli dan Salmonella. Hasil uji MIC konsentrasi ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat (ekstrak terpilih) menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat nyata (P<0.05) berpengaruh terhadap daya hambat bakteri E. coli dan Salmonella. Dari uji daya hambat ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat pada konsentrasi 750 ppm nyata (P<0.05) lebih tinggi dibandingkan dengan taraf 1000 ppm, 500 ppm, dan 250 ppm, kecuali pada bakteri Salmonella antara konsentrasi 500 ppm dan 750 ppm tidak berbeda nyata (P>0.05). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat pada konsentrasi 750 ppm efektif dalam menghambat perkembangan bakteri E. coli, sementara itu pada konsentrasi 500 ppm cukup efektif dalam menghambat perkembangan bakteri Salmonella. Hasil pengukuran zona hambat (uji Disc) dan Indek aktivitas (IA) ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat, antibiotik sintetis dan senyawa limonoid-murni terhadap E. coli dan Salmonella nyata (P<0.05). Indek aktivitas pada bakteri E. coli dan Salmonella, dari uji lanjut menjukkan zona hambat dan indek aktivitas ekstrak limbah jus jeruk etilasetat konsentrasi 750 ppm lebih tinggi (P<0.05) dibanding konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm dan 250 ppm serta limonoid murni. Sementara itu antibiotik sintetis menghasilkan daya hambat dan indek aktivitas lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan dengan semua perlakuan. Ada kecenderungan yang terlihat bahwa pemberian ekstrak limbah jus jeruk-etilasetat lebih baik dibandingkan dengan pemberian dalam bentuk senyawa limonoid murni. Pemberian ekstrak limbah jus jeruk sebagai feed additive dalam air minum pada taraf 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan 1000 ppm dapat memperbaiki performa ayam broiler. Pemberian ekstrak limbah jus jeruk yang paling baik adalah pada taraf 750 ppm dengan menghasilkan pertambahan bobot badan, bobot badan akhir paling tinggi dan konversi ransum, lemak karkas, kolesterol karkas paling rendah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak limbah jus jeruk yang paling baik pada taraf 500 ppm dengan menghasilkan performa ayam broiler paling tinggi.

Item Type: Thesis (S3)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Hj. Yetti Marlida, MS; Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS; Dr. Ir. Agus Budiansyah, MS
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi, limbah jus jeruk, limonoid, feed additive, broiler
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S3 Ilmu Pertanian
Depositing User: Pustakawan Marne Dardanellen
Date Deposited: 24 Jul 2025 04:51
Last Modified: 24 Jul 2025 07:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500703

Actions (login required)

View Item View Item