ANALISIS REMITAN PERANTAU DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NAGARI SULIT AIR

Indah, Zuraedah (2012) ANALISIS REMITAN PERANTAU DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NAGARI SULIT AIR. S2 thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) S2 Pasca Sarjana 2012 Zuraedah Indah 0921206021.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Merantau adalah perginya seseorang dari tempat ia tumbuh atau besar ke daerah lain untuk mencari pekerjaan pengalaman.Berdasarkan judul penulis ambil akan Analisa Remitan Perantau dan dampaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat maka definisi disini adalah "Dengan adanya remitan ataupun kiriman baik itu berupa barang ataupun uang akan memiliki suatu dampak atau imbas terhadap kesejahteraan masyarakat pada desa ataupun wilayah setempat dan otomatis akan terjadi peningkatan pendapatan nagari. Peran serta para perantauan dalam memajukan Nagari Sulit Air sudah banyak dilakukan, baik untuk kepentingan keluargannya sendiri maupun kepentingan pembangunan nagari. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Alasan alasan apakah yang mendorong perantau Sulit Air untuk mengirimkan dana remitan, dan Faktor-faktor apakah yang menentukan remitan perantau serta dampak akan remitan terhadap pendapatan masyarakat. Hasil regresi logistik dengan uji G atau -2 log likelihood 102,791 dan nilai -2 log likelihood pada blok kedua adalah sebesar 55,461 dengan tingkat signifikansi 5%. Dimaksudkan sebagai bahwa dengan model regresi kedua lebih baik dalam memprediksi besaran remitan perantau di Nagari Sulit Air dengan arti bahwa dengan nilai tersebut variabel yang terdiri dari empat variabel yang mana X₁: Kesejahteraan, X2: status hubungan keluarga antara penerima dan yang mengirimkan dana remitan, X3: Status pekerjaan, X₁: kegunaan ataupun fungsi akan dana remitan perantau tersebut oleh si penerima dan secara statistik keempat variabel signifikan pada tingkat 5%. Remitan pada variabel X₁ akan menjadi sejahtera bagi rumah tangga penerima remitan apabila terjadi kenaikan dalam besaran remitan perantau kepada penerima dengan melihat kenaikan log odd pada ketiga variabel lainya (status hubungan keluarga, jenis pekerjaan dan penggunaan dari remitan itu bagi penerima remitan). Setiap penurunan dalam variabel kesejahteraan akan meningkatkan log odd remitan sehingga remitan perantau akan meningkatkan remitan sebesar 1,835. Dan jika kesejahteraan dianggap konstan maka setiap kenaikan penggunaan remitan terhadap konsumsif, log odd remitan akan menjadi tidak baik sebesar 1,934. Untuk variabel status hubungan (X2) nilai parameternya adalah 3,314. Ini berarti bahwa proporsi hubungan inti keluarga untuk besaran remitan perantau lebih besar dibandingkan dengan bukan keluarga inti.. Dengan nilai odd ratio sebesar 27,488 berarti bahwa probabilitas hubungan keluarga inti dengan penerima adalah sebesar 27,488 untuk menerima besarnya remitan Dengan kata lain, keluarga inti mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadi mendapatkan remitan secara rutin dibandingkan dengan yang bukan keluarga inti. Nilai parameter untuk variabel Jenis pekerjaan (X3) adalah remitan untuk yang tidak memiliki pekerjaan dalam hal ini seperti pensiunan dan orang tua yang tidak mampu lagi untuk bekerja akan medapatkan besaran remitan lebih besar dibandingkan dengan yang masih atau memiliki pekerjaan. Dengan nilai odd ratio probabilitas remitan yang tidak bekerja untuk mendapatkan remitan 7,494 kali dibandingkan dengan yang sudah atau masih beker aadalah sama. Nilai Remitan pada variabel X₁ yang menjadi konstanta dalam hal ini adalah 1,385 dengan probabilitas 32.441 dan akan menjadi sejahtera bagi rumah tangga penerima remitan terjadi kenaikan dalam besaran remitan perantau kepada penerima dengan melihat kenaikan log odd pada ketiga variabel lainya (status hubungan keluarga, jenis pekerjaan dan penggunaan dari remitan itu bagi penerima remitan). Setiap penurunan dalam variabel kesejahteraan akan meningkatkan log odd remitan sehingga remitan perantau akan meningkatkan remitan sebesar 32,441. Dan jika kesejahteraan dianggap konstan maka setiap kenaikan penggunaan remitan terhadap konsumsif, log odd remitan akan menjadi tidak baik sebesar 32,441. Untuk variabel status hubungan (X2) nilai parameternya adalah 0,854. Ini berarti bahwa proporsi hubungan inti keluarga akan dampak remitan perantau lebih besar dibandingkan dengan bukan keluarga inti.0,106. Dengan nilai odd ratio sebesar 32,441 berarti bahwa probabilitas hubungan keluarga inti dengan penerima adalah sebesar 0,854 untuk menerima besarnya remitan Dengan kata lain, keluarga inti mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadi mendapatkan remitan secara rutin dibandingkan dengan yang bukan keluarga inti. Nilai parameter untuk variabel Jenis pekerjaan (X3) adalah sebesar 0,146. Artinya proporsi besaran remitan untuk yang tidak memiliki pekerjaan dalam hal ini seperti pensiunan dan orang tua yang tidak mampu lagi untuk bekerja akan medapatkan besaran remitan lebih besar dibandingkan dengan yang masih atau memiliki pekerjaan. Dengan nilai odd ratio sebesar 0,746 dapat disimpulkan bahwa probabilitas remitan yang tidak bekerja untuk mendapatkan remitan 7,4 kali dibandingkan dengan yang sudah atau masih bekerja adalah sebesar 7,4% dapat dituliskan P >tdk bekerja = 7,494.P <bekerja- Nilai parameter untuk variabel kegunaan remitan (X4) adalah sebesar 1,410. Artinya proporsi besaran remitan untuk yang investasi (perbaikan/renovasi rumah) dan pendidikan untuk mendapatkan besaran remitan lebih besar untuk konsumsi. Dengan nilai odd ratio sebesar 0,088 dapat disimpulkan bahwa probabilitas remitan untuk konsumsi 1,410 kali dibandingkan dengan kegunaan remitan untuk investasi dan pendidikan sebesar 1,410 dapat dituliskan P >tikonsumsi 2 1.410, P investasi.

Actions (login required)

View Item