POLITIK ETNISITAS DALAM PEMILU KADA (Studi Kasus dalam Pelaksanaan Pemilu Kada Bupati dan Wakil Bupati di Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

Yandra, Alexsander (2012) POLITIK ETNISITAS DALAM PEMILU KADA (Studi Kasus dalam Pelaksanaan Pemilu Kada Bupati dan Wakil Bupati di Pasaman Provinsi Sumatera Barat). S2 thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) S2 Pasca Sarjana 2012 Alexsander Yandra 0921202023.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Otonomi Daerah merubah sistem pemilihan kepala daerah dari pemilihan tak langsung yang dipilih oleh DPRD sebagai perwakilan rakyat di parlemen menjadi pemilihan langsung yang di pilih oleh rakyat atau yang sering disebut dengan Pemilu Kada. Pelaksanaan Pemilu Kada langsung menimbulkan berbagai permasalahan di tingkat lokal, salah satunya kekisruhan Pemilu Kada 2010 dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Pasaman yang menimbulkan persaingan kompetitif antar kandidat serta menguatnya sentimen keetnisan dan kedaerahan antara etnis Minang dan Mandahiling Batak. Dimana pasangan calon Bupati Yusuf Lubis-Syafnalis kalah oleh pasangan Beni Utama-Daniel. Hal ini terbukti karena adanya kelompok tertentu dari kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (Tim Sukses) yang menjadikan isu primordial sebagai basis kekuatan massa yang secara emosional lebih kuat dan terjaga hak pilihya. Seperti adanya vvacanya etnis yang secara oposisional seperti "aku-kamu", "kami dan mereka" dari tim sukses menimbulkan antagonisme dalam interaksi antar etnis Minang dan Mandahiling khususnya dalam tahapan Pemilu Kada (electoral proces). Permasalahan ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian seperti apakah sentimen keetnisan menguat dalam Pemilu Kada 2010 di Kabupaten Pasaman dan implikasi menguatnya sentimen keetnisan terhadap pelaksanaan Pemilu Kada di daerah ini. Penelitian ini menggunakan konsep politik identitas etnis, implementasi politik etnis, Rasisme dan etnis dalam aspek politik identitas, pendekatan teoritis dalam melihat etnisitas dan pemilihan kepala daerah. Tipe penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Pemilihan informan dengan menggunakan snowball sampling sehingga didapat 13 orang informan. Data di analisis melalui interpretasi etik dan emik kemudian dielaborasi dalam kajian politik lokal dan otonomi daerah sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahiva pelaksanaan Pemilu Kada langsung Bupati dan Wakil Bupati tahun 2005 dan tahun 2010 di Pasaman menjadikan etnis sebagai basis penentuan pasangan bupati dan wakil bupati sehin^a menyebabkan keterpecahan golongan etnis Mandating dan Minang dalam memberikan dukungan politik memudahkan untuk dimobilisasi oleh elit politik serta gerakan politik etnisitas dalam konteks Pemilu Kada menjadi daya dorong elit politik dalam mempengaruhi ma^makat serta berbagai bentuk atribut etnis dan bahasa rasial etnis menjadi intrumen kampanye yang menimbulkan kekisruhan dalam tahapan Pemilu Kada tersebuL Elit politik memobilisasi etnisitas sehingga timbulnya perasaan kekitaan dari kelompok etnis, yang mana perbedaan kultural yang menjadi kekayaan budaya daerah berubah menjadi perpecahan diantara kelompok etnis yang menimbulkan hubungan primordial kesukuan serta perasaaan sentimen dari kelompok etnis yang makin mempertegas batas-batas orang Minang dan Mand^ing di Pasaman. Munculnya politik etnisitas karena disebabkan oleh pembangunan yang tidak strategis, ketimpangan dalam struktur birokrasi, serta penggunaan Identitas kultural yang terlalu menonjol dalam berbagai bidang sehingga menimbulkan sentimen dari kelompok yang merasa tidak diberdayakan serta menjadi pemicu menguatnya sentimen keetnisan dari masyarakat tersebut. Selanjutnya munculnya politik etnis juga disebabkan oleh kontniksi atau rekayasa politik yang dilakukan oleh elit politik dalam mengeksploitasi etnis.

Actions (login required)

View Item