Strategi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam Pengembangan Sektor Pariwisata di Kabupaten Solok Selatan Periode 2010-2011

PERDANA, EZIA LIZRA (2013) Strategi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam Pengembangan Sektor Pariwisata di Kabupaten Solok Selatan Periode 2010-2011. S1 thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Teks) ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU POLITIK 2013 LIRA EZIA PERDANA 0810833077.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini menggambarkan tentang bagaimana strategi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga dalam mengembangkan sektor Pariwisata di Kabupaten Solok Selatan. Untuk melihat bagaimana strategi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Solok Selatan tersebut menggunakan 5 indikator yaitu infrastruktur, kebijakan fiskal, peraturan perundangan daerah, SDM, kemitraan, dan koordinasi lintas sektoral. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian kasus tunggal, yaitu menjadikan suatu masalah sebagai fokus penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah lembaga yaitu Dinas Kebudayaan pariwisata pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok Selatan. Sedangkan teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan wawancara mendalam {indepth interview). Untuk teknik keabsahan data peneliti menggunakan proses triangulasi sumber data. Sedangkan analisa data menggunakan metode etic dan emic. Hasil dari penelitian ini yaitu, dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya sebagai unit pelaksana desentralisasi, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga belum mampu melaksanakan semua tugas dan kewenangan terkait hal perencanaan, perumusan kebijakan, dan pelayanan dibidang pariwisata dengan baik dan maksimal. Terlihat dari bagaimana strategi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok Selatan dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan mengatasi kendala-kendala yang menjadi penghambat jaiannya proses pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata belum maksimal dan membuahkan hasil. Ketersediaan infrastruktur penunjang pariwisata sangat jauh dari kata layak karena minimnya dukungan dana, sementara belum ada peraturan perundangan daerah yang mengikat dan mengatur dinas dalam membangun dan mengembangkan sektor yang ada. Jumlah SDM pendukung pariwisata pun sangat kurang, serta dinas terkait belum melakukaan kerjasama dengan pihak ke-3, dan juga belum adanya koordinasi lintas sektoral yang maksimal, serta belum adanya arah pembangunan yang terencana dan terarah secara profesional.

Actions (login required)

View Item