Keberhasilan Pemko Padang Panjang Merelokasi Pedagang Kaki Lima dalam Penataan Ruang Publik (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Kuliner, Kelurahan Balai-Balai, Kota Padang Panjang

Mutiara, Mulia (2025) Keberhasilan Pemko Padang Panjang Merelokasi Pedagang Kaki Lima dalam Penataan Ruang Publik (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Kuliner, Kelurahan Balai-Balai, Kota Padang Panjang. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (454kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (564kB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (222kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (452kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Keberhasilan Pemerintah Kota Padang Panjang dalam merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke kawasan Pasar Kuliner sebagai bagian dari upaya penataan ruang publik. Relokasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi kawasan yang semrawut dan tidak tertata, sehingga dibutuhkan langkah strategis untuk menciptakan ruang kota yang tertib dan nyaman. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan keberhasilan Pemerintah Kota Padang Panjang dalam merelokasi pedagang kaki lima, mengungkap upaya-upaya yang dilakukan dalam penataan ruang publik, serta menganalisis alasan di balik persetujuan pedagang terhadap kebijakan relokasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan analisis data. Sedangkan, teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Padang Panjang berhasil merelokasi pedagang kaki lima dari jalan Imam Bonjol hingga poros Masjid Jihad ke Terminal Lapangan Kantin dengan pendekatan persuasif, partisipatif, dan berbasis dialog antara pemerintah dan pedagang. Keberhasilan ini didukung oleh perencanaan yang matang, penyediaan fasilitas yang memadai, serta sosialisasi yang intensif. Upaya penataan ruang publik dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, penegakan regulasi yang humanis, dan pengelolaan ruang yang mempertimbangkan fungsi ekonomi serta kenyamanan warga. Persetujuan pedagang terhadap kebijakan relokasi dipengaruhi oleh jaminan lokasi strategis, peningkatan fasilitas berdagang, serta keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan.

Actions (login required)

View Item