RUNKY, PEBRANKA (2024) HUBUNGAN EKSPRESI p63 DENGAN GRADING DAN VARIAN MORFOLOGI HISTOPATOLOGI DUCTAL CARCINOMA IN SITU. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
![]() |
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (574kB) |
![]() |
Text (bab 1)
BAB 1 (1).pdf - Published Version Download (516kB) |
![]() |
Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version Download (426kB) |
![]() |
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA (2).pdf - Published Version Download (431kB) |
![]() |
Text (thesis full)
Tesis dr Runky (perbaikan).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Ductal carcinoma in situ adalah karsinoma payudara non invasif yang merupakan lesi prekursor non obligat dari karsinoma payudara invasif. Salah satu temuan histopatologi yang penting dalam diagnosa ductal carcinoma in situ (DCIS) untuk membedakannya dengan karsinoma invasif adalah keberadaan sel mioepitel pada membran basal TDLU. Penanda mioepiel seperti protein p63 dapat membantu melihat keberadaan sel miopitel dan kecurigaan terhadap adanya sel ganas yang telah menembus membran sel pada TDLU. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua kasus DCIS payudara yang telah didiagnosis di laboratorium Patologi Anatomik RSUD Dr. M. Djamil Padang selama periode Januari 2019 - Desember 2023. Jumlah sampel yang dipulas dengan IHK p63 adalah sebanyak 41 sampel namun jumlah sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 35 sampel karena 6 sampel lainnya tidak dapat dilakukan penilaian ekspresi p63 disebabkan kerusakkan jaringan saat proses pewarnaan IHK. Kelompok usia terbanyak kasus ductal carcinoma in situ payudara adalah kelompok usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 18 kasus (44 %) dengan usia pasien rata-rata adalah 46 tahun. Usia termuda adalah 32 tahun dan usia tertua adalah 68 tahun. Dari dari 35 sampel yang periksa dengan pemeriksaan IHK, 16 sampel yang mengekspresikan p63 secara komplit semua termasuk low grade, sedangkan dari 19 sampel yang mengekspresikan p63 secara inkomplit semua termasuk dalam high grade. Hasil uji chi square didapatkan nilai p<0,001. Sebanyak 3 dari 19 sampel high grade DCIS (15,8%) dengan distribusi imunoekspresi p63 25- 50% semuanya memperlihatkan adanya non komedo, sedangkan dari 16 sampel (84,2%) dengan distribusi imunoekspresi p63 <25% sebanyak 52,6% diantaranya memperlihatkan non komedo dan 31,6% komedo. Hasil uji fisher exact didapatkan nilai p=0,517 (p>0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara ekspresi p63 dengan grading histopatologi DCIS payudara dan tidak terdapat hubungan ekspresi p63 dengan varian morfologi histopatologi DCIS payudara. Kata kunci: DCIS, p63, IHK, patologi anatomi
Item Type: | Thesis (Spesialis) |
---|---|
Supervisors: | dr. Aswiyanti Asri, Msi.Med, Sp.PA, Subsp.O.G.P (K) |
Uncontrolled Keywords: | DCIS, p63, IHK, patologi anatomi |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Patologi Anatomi |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 08:56 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 08:56 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499975 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |