Adrian, Saputra (2011) Implementasi Pasal 59 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997nTerkait dengan Putusan Hakim Terhadap Perkara Anak Nakal pada Pengadilan Negeri Kelas II B Solok. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Full Text)
S1 Hukum 2011 Adrian Saputra 07940049.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Anak merupakan generasi muda yang dalam proses perkembangannya menuju kedewasaan mempunyai gejolak terhadap diri dan lingkungannya. Gejolak yang dimiliki merupakan suatu fase pertumbuhan pada anak dan keikutsertaan lingkungan dalam mempengaruhi psykologis anak. Pengetahuan dan pemahaman yang kurang baik dalam proses berinteraksinya anak sebagai individu dengan lingkungannya. membuat anak melakukan pelanggaran terhadap norma dan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat. Bagi anak yang melakukan perbuatan melawan hukum, dalam proses penyelesaiannya tentu berhadapan dengan ranah hukum. dengan prosedur peradilan yang telah diatur didalam undang-undang. Peradilan anak mempunyai tujuan memberikan kepentingan terbaik bagi anak, tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat dan tegaknya keadilan. Terhadap permasalahan hukum yang dimiliki anak, perlu adanya studi dan pengkajian mengenai latar belakang dan faktor penyebab anak melakukan kejahatan. Oleh karena itu, dibutuhkan Penelitian Kemasyarakatan oleh Pembimbing Kemasyarakatan dalam mencari dan memperoleh latar belakang dan faktor penyebab anak melakukan kejahatan yang dilihal dari faklor individu, keluarga, keadaan ekonomi, dan lingkungan masyarakai si anak. Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kelas II B Solok dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi laporan penelitian kemasyarakatan bagi hakim dan apa alasan hakim mempertimbangkan Iaporan penelitian kemasyarakatan dalam penjatuhan putusan terhadap peRkara anak nakal. Dalam penjatuhan putusan. hakim harus memiliki pertimbangan dan pengkajian lebih matang terhadap perkara anak nakal. Penjatuhan putusan yang hanya melihat dari akibat perbuatan anak kepada korban, tanpa memikirkan dampak putusan terhadap anak sebagai pelaku, tidak mencerminkan suatu putusan yang adil dan bijaksana pada anak. Agar tidak terjadi. hakim memerlukan hasil penelitian kemasyarakatan untuk melihat lebih dalam latar belakang dan faktor penyebab anak melakukan kejahatan. Alasan Hakim mempertimbangkan Iaporan penelitian kemasyarakatan karena penelitian kemasyarakatan memuat beberapa alasan atau faktor yang dapat menyebabkan anak melakukan kejahatan yaitu. (1) Alasan individu (psykologis), (2)Alasan keluarga, (3) Alasan ekonomi, (4) Alasan lingkungan, (5) Alasan kesehatan dan (6)Alasan pendidikan. Terwujudnya sistem peradilan yang adil. bijaksana, berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan penghargaan atas hak asasi manusia merupakan cita-cita dan harapan bangsa dalam memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan alat penegaknya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Hj. Aria Zumetti, SH, M.Hum ; Yusrida, SH, MH |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | TID Rafiqatul Fikri |
Date Deposited: | 24 Jun 2025 03:10 |
Last Modified: | 24 Jun 2025 03:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499939 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |