Sukri, M. Hanif (2025) Analisis Nilai Tambah Keripik Tempe Pada Usaha Laris Manis di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cov.pdf - Published Version Download (195kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (404kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB 5.pdf - Published Version Download (169kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (285kB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI M.HANIF SUKRI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 20 June 2026. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Nilai tambah adalah nilai yang dihasilkan akibat pengolahan dan peningkatan input produksi sebelum ditawarkan kepada pelanggan akhir. Memahami nilai tambah memungkinkan pemilik usaha untuk menentukan kompensasi yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang berkontribusi. Analisis ini juga membantu mereka dalam mengambil keputusan pengembangan bisnis. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengolahan keripik tempe original dan keripik tempe renyah gurih di usaha Laris Manis di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, serta menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan keripik tempe original dan keripik tempe renyah gurih. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus, dan data dianalisis menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha Laris Manis membeli kedelai dari pedagang grosir seharga Rp 13.000 per kilogram, dengan pembelian dilakukan sekali sebulan. Kedelai diolah menjadi keripik tempe melalui beberapa tahap: produksi tempe, persiapan bumbu, pemotongan, penggorengan, penirisan, penyimpanan, dan pengemasan. Perlu dicatat bahwa keripik tempe original tidak ada tahap penyimpanan, sedangkan keripik tempe renyah gurih melibatkan dua kali penggorengan dan tahap pemisahan. Perhitungan menggunakan metode Hayami menunjukkan bahwa keripik tempe original memberikan nilai tambah sebesar Rp 79.334,11 per kilogram bahan baku, dengan rasio nilai tambah 50,83% dan keuntungan sebesar Rp 69.717,78 (tingkat keuntungan 44,67%). Sementara itu, keripik tempe renyah gurih menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi sebesar Rp 115.936,90 per kg bahan baku, dengan rasio nilai tambah 59,43% dan keuntungan sebesar Rp 108.552,87 (tingkat keuntungan 55,64%).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr.Ir.Faidil Tanjung, M.Si;Yusmarni,S.P.,M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Agroindustri; Metode Hayami; UMKM; Tempe; Keripik Tempe |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agribisnis |
Depositing User: | s1 agribisnis agribisnis |
Date Deposited: | 20 Jun 2025 07:50 |
Last Modified: | 20 Jun 2025 07:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499720 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |