Qolbi, Fayrusatul (2025) Aktivisme Digital dan Gerakan Sosial di Media Sosial X: Studi Kasus Isu pada Lingkungan di Papua. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (105kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (266kB) |
![]() |
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (133kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (164kB) |
![]() |
Text (Tugas Akhir Fulltext)
Tugas Akhir Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Aktivisme digital merupakan bentuk baru dari aksi yang dilakukan dalam upaya penyelesaian isu lingkungan di Papua. Aktivisme digital hadir sebagai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi, yaitu melalui internet yang kemudian membentuk jaringan sosial dan dikategorikan sebagai gerakan sosial. Secara spesifik penelitian ini akan fokus pada media sosial X. Pada penelitian ini, fenomena ini akan dikaji menggunakan teori Gerakan Sosial Baru (GSB) yang bersumber dari Alberto Melucci untuk melihat bagaimana gerakan sosial baru hadir di tengah masyarakat sebagai dampak dari aktivisme digital yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivisme offline dan aktivisme digital dalam isu lingkungan di Papua serta melihat fenomena ini dalam tataran gerakan sosial. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, studi dokumen, dan observasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian, isu yang terjadi di Papua merupakan isu yang lebih kompleks dari sekedar isu lingkungan, karena keterlibatan berbagai pihak berkepentingan dibaliknya. Aktivisme offline dalam isu ini terjadi melalui aksi di depan Mahkamah Agung 27 Mei 2024, sedangkan aktivisme digital termanifestasi dalam dua bentuk, aktivisme tagar #Alleyesonpapua dan aktivisme petisi online yang. Aksi-aksi yang telah dilaksanakan tersebut saling terhubung yang kemudian membentuk gerakan sosial. Namun, gerakan sosial yang terbentuk merupakan gerakan sosial baru karena solidaritas mengusung perubahan kebijakan hadir dari mereka dengan latar belakang yang berbeda, seperti akun fanbase, menfess, serta akun pribadi. Walaupun perubahan kebijakan masih belum terwujud, ternyata aktivisme digital juga membawa dampak positif, seperti peningkatan kepedulian tentang isu lingkungan, memicu masifnya pemberitaan media, hingga desakan kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan isu ini.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Yayuk Lestari, S.Sos, M.A; Annisa Anindya, S.I.Kom., M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Aktivisme Digital; Gerakan Sosial; Isu Lingkungan; X; Papua |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | s1 ilmu komunikasi |
Date Deposited: | 19 Jun 2025 08:46 |
Last Modified: | 19 Jun 2025 08:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499142 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |