Kajian Eksperimental Pengaruh Geometri Ambang Tajam terhadap Akurasi Debit, Loncatan Hidrolis, dan Pembentukan Aerasi

Halimah, Sabrina Siti (2025) Kajian Eksperimental Pengaruh Geometri Ambang Tajam terhadap Akurasi Debit, Loncatan Hidrolis, dan Pembentukan Aerasi. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (427kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (258kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (243kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (215kB)
[img] Text (Tugas Akhir Full Text)
Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akurasi persamaan debit dan loncatan hidrolis melalui ambang tajam serta efektivitasnya dalam meningkatkan aerasi. Geometri ambang tajam yang digunakan adalah segi empat dengan ketinggian 15 cm, 10 cm, dan 5 cm, trapesium dengan variasi ketinggian 7,5 cm, 5 cm, dan 2,5 cm, serta segitiga dengan sudut 30°, 45°, dan 60°. Eksperimen dilakukan di Laboratorium Hidrolika Lingkungan dengan mengukur kedalaman air, kecepatan aliran, serta kadar oksigen terlarut (DO) di lima titik pengukuran pada saluran terbuka. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung debit, luas penampang, dan bilangan Froude. Debit teoritis dibandingkan dengan debit aktual untuk menilai keakuratan persamaan dalam memprediksi debit aliran yang melewati ambang. Loncatan hidrolis dilihat dari terjadinya perubahan aliran dari superkritis menjadi subkritis. Aerasi dianalisis melalui peningkatan DO, yang hasilnya dianalisis kembali menggunakan uji ANOVA untuk melihat apakah perbedaan yang dihasilkan dari masing-masing geometri ambang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa error yang dihasilkan oleh debit teoritis terhadap debit aktual memiliki nilai yang sangat kecil (4,63% - 6,71%). Loncatan hidrolis terjadi pada ambang segitiga 30° karena terjadi perubahan aliran dari superkritis menjadi subkritis, sedangkan geometri segi empat dan trapesium tidak terjadi loncatan hidrolis karena kondisi aliran di sepanjang saluran subkritis (Fr < 1). Peningkatan DO tertinggi (1,1 mg/L) terjadi pada ambang segi empat 15 cm dan segitiga 30° 15 cm. Uji ANOVA mendapatkan nilai p-value < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar DO yang signifikan dari masing�masing geometri ambang tajam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam desain ambang tajam untuk peningkatan aerasi.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Ir, Reri Afrianita, M.T.; Ir. Ridwan, M.T.
Uncontrolled Keywords: aerasi, ambang tajam, bilangan Froude, dissolved oxygen (DO), loncatan hidrolis.
Subjects: Q Science > QC Physics
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Lingkungan
Depositing User: s1 teknik lingkungan
Date Deposited: 18 Jun 2025 08:14
Last Modified: 18 Jun 2025 08:14
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/498448

Actions (login required)

View Item View Item