Analisis Gaya Komunikasi Trash Talking Dan Respon Audiens Di Tiktok @Alghazel.Febri

Dwitania, Putri Khaldy (2025) Analisis Gaya Komunikasi Trash Talking Dan Respon Audiens Di Tiktok @Alghazel.Febri. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (278kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (276kB)
	Text (Bab 5 Kesimpulan) BAB 5 KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (260kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (251kB)
	Text (Skripsi Full Text) SKRIPSI_DWITANIA PUTRI KHALDY_LAST.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji gaya komunikasi trash talking dan respons audiens terhadap konten yang diproduksi oleh akun TikTok @alghazel.febri. Meningkatnya fenomena trash talking di media sosial telah menimbulkan beragam respons dari audiens, mulai dari hiburan hingga ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk trash talking yang digunakan oleh kreator serta menganalisis bagaimana audiens memahami dan merespons gaya komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan berlandaskan paradigma konstruktivisme, dengan fokus pada bagaimana makna dikonstruksi secara sosial antara kreator konten dan audiens dalam konteks digital tertentu. Data dikumpulkan melalui observasi mendalam terhadap konten dan wawancara semi-terstruktur dengan pengikut terpilih akun TikTok tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trash talking dalam konten yang diamati muncul dalam berbagai bentuk, termasuk sarkasme halus, ekspresi emosional yang kuat, dan penggunaan bahasa lokal Minangkabau sebagai strategi komunikasi yang khas. Respons audiens pun beragam, sebagian menganggap konten tersebut lucu, sementara sebagian lainnya merasa tidak nyaman karena gaya komunikasi yang agresif dan persoalan etika yang mungkin muncul. Temuan ini menunjukkan bahwa trash talking sebagai praktik komunikasi di media sosial merupakan fenomena kompleks yang perlu dikaji secara kritis, terutama karena potensinya dalam memengaruhi norma publik.

Actions (login required)

View Item