Rudi, Erwin Kurniawan (2019) Perbedaan Kadar Glikoprotein P Serum dan Jumlah Limfosit antara Pasien Lupus Eritematosus Sistemik Aktif dan Tidak Aktif yang Mendapat Terapi Metilprednisolon. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (157kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (271kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir (Penutup))
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (238kB) | Preview |
|
Text (Tesis full Text)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pendahuluan Perkembangan penelitian yang fokus pada penatalaksanaan penyakit lupus eritematosus sistemik (LES) sangat berkembang pesat dan metilprednisolon masih merupakan terapi pilhan utama, namun masih banyak kasus LES aktif yang tidak respon terhadap metilprednisolon. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta meningkatnya angka resistensi metilprednisolon menyebabkan perlunya perhatian besar terhadap penyebab terjadinya resistensi glukokortikoid pada penyakit LES sehingga dapat menjadi acuan terapi berikutnya. Metode Penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 6 bulan. Sampel dipilih secara systematic random sampling, dengan total 60 orang yang terdiri dari 20 orang pasien lupus eritematosus sistemik aktif, 20 orang pasien lupus eritematosus sistemik tidak aktif dan 20 orang kontrol. Kadar glikoprotein P serum diperiksa dengan metode ELISA. Hasil Kadar glikoprotein P serum pada pasien lupus eritematosus sistemik aktif lebih tinggi dibandingkan pasien lupus eritematosus sistemik aktif dan kontrol dan berdasarkan uji ANOVA bermakna secara statistik (p<0,01). Kadar glikoprotein P serum pasien lupus eritematosus sistemik tidak aktif relatif sama dengan kontrol dan berdasarkan uji ANOVA tidak bermakna secara statistik (P=1,00). Jumlah limfosit pasien lupus eritematosus sistemik aktif lebih rendah dibandingkan pasien lupus eritematosus sistemik tidak aktif dan berdasarkan uji T tidak berpasangan bermakna secara statistik (p<0,01). Diskusi Kadar glikoprotein P serum pasien lupus eritemmatosus sistemik aktif lebih tinggi dibandingkan lupus eritematosus sistemik tidak aktif dan kontrol. Jumlah limfosit pasien lupus eritematosus sistemik aktif lebih rendah dibandingkan pasien lupus eritematosus sisteim tidak aktif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Raveinal, SpPD-KAI, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | Glikoprotein P Serum, Lupus Eritematosus Sistemik, Metilprednisolon. |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 09 Oct 2019 15:44 |
Last Modified: | 09 Oct 2019 15:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/49796 |
Actions (login required)
View Item |