Putri, Aisyah Nur Utami (2025) Analisis Kejadian Heat Strain Pada Tim Pemeliharaan Gardu Induk PT PLN ULTG Padang Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
1. Text (Cover dan Abstrak).pdf - Published Version Download (945kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
2. Text (Bab 1 Pendahuluan).pdf - Published Version Download (359kB) |
![]() |
Text (BAB 6 Penutup Skripsi)
3. Text (Bab 6 Penutup Skripsi).pdf - Published Version Download (345kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
4. Text (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (356kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
5. Text (Skripsi Full Text).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Heat strain adalah respons tubuh terhadap paparan panas berlebih. Tim pemeliharaan gardu induk PLN, terpapar panas berlebih saat bekerja. Berdasarkan survei awal, setengah pekerja mengalami gejala heat strain kategori risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keluhan heat strain serta menganalisis peranan faktor pekerja, pekerjaan, lingkungan, dan pengendalian terhadap heat strain. Penelitian kualitatif, pendekatan studi kasus menggunakan purposive sampling dengan 6 informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen di PT PLN ULTG Padang (Juli 2024-Juni 2025). Analisis data dengan triangulasi sumber dan metode serta content analysis mengacu Permenakertrans Nomor PER.13/MEN/X/2011 dan NIOSH 1986. Gejala heat strain meliputi kelelahan, dehidrasi, gangguan konsentrasi, dan indikasi heat rash. Ini dipengaruhi faktor lingkungan (tekanan panas, paparan sinar matahari), pekerjaan (beban kerja, waktu pengerjaan), pekerja (riwayat penyakit, konsumsi air), pengendalian (aklimatisasi, hidrasi, pengaturan shift, monitoring iklim kerja, pelatihan) yang belum optimal. Aspek pakaian, usia, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan, konsumsi obat, APD dan medical check-up tidak meningkatkan risiko heat strain. Kejadian heat strain dipengaruhi beberapa aspek dari faktor lingkungan, pekerjaan, pekerja, pengendalian yang belum optimal. Disarankan pukul 08.00–09.00 pemeliharaan dioptimalkan. Pukul 09.00–10.30 memberlakukan shift kerja per-30 menit. Pukul 10.30–11.30 WIB dibatasi menjadi 15 menit bekerja.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Fitriyani, SKM, M.KKK; Azyyati Ridha Alfian, SKM, MKM |
Uncontrolled Keywords: | Heat strain; Pemeliharaan Gardu Induk; PLN; ISBB; HRI |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 07:42 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 07:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/497815 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |