Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Provinsi Sumatera Barat (Analisis Data SKI 2023)

Basgoro, Muhammad Ilham (2025) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Provinsi Sumatera Barat (Analisis Data SKI 2023). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Text (Cover dan Abstrak).pdf - Published Version Download (296kB)
	Text (Bab I) Text (Bab I).pdf - Published Version Download (211kB)
	Text (Bab VI) Text (Bab VI).pdf - Published Version Download (178kB)
	Text (Daftar Pustaka) Text (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (148kB)
	Text (Full Text Skripsi) Text (Full Text Skripsi).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Prevalensi filariasis di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan hasil SKI 2023 adalah 1,8%. Prevalensi tersebut mengalami peningkatan dari hasil Riskesdas 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 dengan jumlah sampel sebesar 24.786. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Mei 2025. Analisis yang dilakukan berupa univariat, bivariat, dan multivariat. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat 333 (1,9%) kasus filariasis di Provinsi Sumatera Barat. Lebih banyak responden yang tidak menggunakan kasa nyamuk pada ventilasi rumah dan tidak menggunakan kelambu saat tidur. Terdapat 12 kabupaten/kota yang berstatus endemis filariasis di Provinsi Sumatera Barat. Model akhir analisis multivariat faktor-faktor yang berhubungan kejadian filariasis di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan usia berhubungan dengan kejadian filariasis dengan adjusted POR sebesar 1,64 (95% CI: 1,26 – 2,15). Pada analisis multivariat tidak ditemukan variabel yang berperan sebagai confounder maupun modifier. Filariasis di Provinsi Sumatera Barat banyak terjadi pada individu yang berusia di atas 30 tahun. Intervensi kesehatan dan program pencegahan dapat difokuskan pada kelompok usia tersebut.

Actions (login required)

View Item