ANALISIS MAKNA FUKUGOUDOUSHI ~HAJIMERU, ~DASU DAN ~KAKERU DALAM NOVEL ROUJIN TO UMI KARYA ERNEST HEMINGWAY HASIL TERJEMAHAN FUKUDA TSUNEARI

Reysa, Mardiah Masri (2016) ANALISIS MAKNA FUKUGOUDOUSHI ~HAJIMERU, ~DASU DAN ~KAKERU DALAM NOVEL ROUJIN TO UMI KARYA ERNEST HEMINGWAY HASIL TERJEMAHAN FUKUDA TSUNEARI. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (383kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version

Download (335kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Kepustakaan.pdf - Published Version

Download (316kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
Tugas Akhir full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (874kB)

Abstract

Kata kunci: verba majemuk ~hajimeru, ~dasu dan ~kakeru Verba majemuk merupakan komposisi kata yang dibentuk dari gabungan dua buah kata atau lebih. Gabungan kata ini menghasilkan makna baru. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pembentukan verba majemuk ~hajimeru, ~dasu dan ~kakeru (2) mengetahui persamaan dan perbedaan verba majemuk ~hajimeru, ~dasu, dan ~kakeru berdasarkan fungsinya dalam kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diambil dari novel Roujin to Umi oleh Fukuda Tsuneari yang merupakan terjemahan dari novel The Old Man and The Sea karya Ernest Miller Hemingway. Pada tahap analisis data penulis menggunakan metode agih teknik perluasan dan metode padan teknik translasional. Pada tahap penyajian data, penulis menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, diketahui bahwa verba majemuk ~hajimeru, ~dasu dan kakeru dibentuk dari penggabungan bentuk renyoukei suatu kata kerja dengan kata majemuk tersebut. Persamaan dari penggunaan verba tersebut adalah (1) sama-sama menunjukkan aspek makna inseptif ‘mulai’. (2) sama-sama diikuti oleh godandoushi dan ichidandoushi. ~hajimeru juga diikuti oleh fukisokudoushi. Berdasarkan jenis verba yang menentukan aspek yang mengikuti ~hajimeru adalah keizoku doushi, sedangkan ~dasu dan ~kakeru adalah keizoku doushi dan shunkan doushi. Perbedaannya adalah, verba majemuk ~hajimeru digunakan untuk menunjukkan tindakan, fenomena alam, kebiasaan yang berkelanjutan atau terus menerus yang memiliki awal dan akhir verba majemuk ~dasu digunakan untuk perbuatan atau tindakan yang menunjukkan fenomena fisiologis manusia yang bernuansa tiba-tiba biasanya diiringi oleh kata bantu kyuuni dan totsuzen. Verba majemuk ~dasu tidak digunakan pada kalimat yang menyatakan kemauan sipembicara verba majemuk ~kakeru digunakan untuk aktifitas atau tindakan yang sudah dimulai tapi masih dalam proses atau tidak diselesaikan, tindakan yang mempengaruhi atau memberi efek kepada lawan bicara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Jepang
Depositing User: s1 sastra jepang
Date Deposited: 25 Apr 2016 02:31
Last Modified: 25 Apr 2016 02:31
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4974

Actions (login required)

View Item View Item