Marsanda, Nabilla (2025) Analisis Daya Keluaran Panel Surya Jenis Monocrystalline dan Polycrstalline Terhadap Intensitas Cahaya, Temperature dan Pengaruh Shading. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (292kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (292kB) |
![]() |
Text (BAB V Penutup)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (189kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (212kB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
FINAL TA_Marsanda Nabilla_2110953014.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam satu dekade terakhir, permintaan terhadap energi listrik meningkat pesat seiring dengan ketergantungan yang semakin tinggi pada energi listrik di berbagai sektor. Kondisi ini berkontribusi terhadap menipisnya sumber energi fosil dan meningkatnya suhu global, sehingga mendorong pengembangan teknologi energi terbarukan. Energi surya yang melimpah dan ramah lingkungan menjadi salah satu sumber energi alternatif yang paling menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa daya keluaran panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline terhadap pengaruh intensitas cahaya, temperature, dan shading, termasuk perilakunya dalam konfigurasi rangkaian seri dan paralel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa daya keluaran meningkat seiring dengan naiknya intensitas cahaya, sementara suhu panel yang tinggi cenderung menurunkan efisiensi daya dari kedua jenis panel. Secara umum Panel surya monocrystalline memiliki efisiensi per cm^2 lebih tinggi dibanding polycrystalline. Namun dalam kondisi cahaya penuh terkadang panel polycrystalline menghasilkan daya rata-rata sedikit lebih tinggi dibanding panel monocrystalline. Panel monocrystalline juga sedikit lebih tahan terhadap penurunan daya akibat shading, dengan rata-rata penurunan daya sebesar 85,25%, dibandingkan dengan 85,99% pada panel polycrystalline. Konfigurasi seri menghasilkan daya lebih besar, namun sangat sensitif terhadap shading. Sebaliknya, konfigurasi paralel lebih tahan terhadap shading parsial, karena mampu menjaga keluaran daya secara lebih stabil. Penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap jenis panel dan konfigurasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada kondisi lingkungan. Untuk area yang rawan terkena shading sebagian, panel monocrystalline dengan konfigurasi paralel lebih direkomendasikan karena memiliki toleransi shading yang lebih baik. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya dalam perancangan sistem panel surya yang optimal sesuai dengan kondisi lingkungan dan lokasi pemasangan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Muhammad Nasir S.T., M.T. |
Uncontrolled Keywords: | Panel surya, monocrystalline, polycrystalline, temperature, shading, seri, paralel |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Elektro |
Depositing User: | S1 Teknik Elektro |
Date Deposited: | 16 Jun 2025 07:39 |
Last Modified: | 16 Jun 2025 07:39 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/496912 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |