Deswika, Fitria (2025) HUBUNGAN BUDAYA PENGOBATAN TRADISIONAL (SIKEREI) DENGAN PENGGUNAAN LAYANAN KESEHATAN MODERN DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (307kB) |
![]() |
Text (Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Published Version Download (316kB) |
![]() |
Text (BAB AKHIR DAN PENUTUP)
BAB AKHIR DAN PENUTUP.pdf - Published Version Download (261kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (249kB) |
![]() |
Text (Skripsi FULL Text)
Skripsi Full Fitria Deswika fix.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini didasari oleh keberadaan dua sistem pengobatan yang berjalan berdampingan, yaitu pengobatan tradisional oleh Sikerei sebagai tokoh spiritual dan pengobatan modern yang difasilitasi oleh puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana hubungan budaya penggobatan tradisional Sikerei dengan pengunaan layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metpde survey, melalui uji korelasi kendal tau menghasilkan koefisien yang sangat lemah sebesar 0,061 dengan nilai signifikansi 0,157, yang berarti kekuatan kepercayaan atau praktik budaya Sikerei tidak secara langsung memengaruhi seberapa sering atau seberapa banyak masyarakat menggunakan layanan kesehatan modern secara keseluruhan. Ketiadaan hubungan statistik yang signifikan ini dapat dijelaskan melalui beberapa interpretasi. Pertama, masyarakat Mentawai cenderung menggunakan kedua sistem pengobatan tersebut secara paralel atau bergantian, berdasarkan persepsi mereka terhadap jenis, penyebab, dan tingkat keparahan penyakit. Untuk penyakit yang dianggap murni fisik dan sesuai dengan penjelasan medis modern seperti flu atau demam, layanan kesehatan modern menjadi pilihan utama karena kemudahan akses dan kualitas yang memadai. Sebaliknya, untuk penyakit dengan gejala yang tidak jelas, persisten, atau yang diyakini memiliki penyebab spiritual, Sikerei menjadi pilihan utama atau alternatif pertama sesuai dengan kepercayaan kuat masyarakat terhadap kemampuan Sikerei. Kedua, integrasi antara pengobatan tradisional Sikerei dan layanan medis modern di tingkat individu masih sangat rendah. Data menunjukkan bahwa upaya mencampur kedua jenis pengobatan ini sangat minim, dengan hampir setengah responden tidak pernah mencampur pengobatan tradisional dan modern. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat lebih memilih satu jalur pengobatan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami, sehingga pola pemilihan ini bersifat situasional dan tidak linier, sehingga korelasi statistik umum sulit menangkap dinamika tersebut. Ketiga, faktor-faktor lain seperti pendidikan, status ekonomi, aksesibilitas fisik, dan dukungan sosial juga sangat berpengaruh dalam menentukan penggunaan layanan kesehatan modern secara keseluruhan. Kata Kunci: Penggunaan Layanan Kesehatan, Sikerei, Budaya Pengobatan Tradisional
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Aidinil Zetra, M.A; Andri Rusta, M.PP |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Penggunaan Layanan Kesehatan, Sikerei, Budaya Pengobatan Tradisional |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | s1 ilmu politik |
Date Deposited: | 16 Jun 2025 08:16 |
Last Modified: | 16 Jun 2025 08:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/496778 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |