Dewi, Nofita (2018) KOMPETISI BIOSORPSI ION Pb(II) DAN Cd(II) PADA KULIT BUAH KAPUK SEBAGAI BIOSORBEN DENGAN BIAYA YANG EFEKTIF. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK DEWI NOFITA.pdf - Published Version Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN DEWI NOFITA.pdf - Published Version Download (194kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DEWI NOFITA.pdf - Published Version Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA DEWI NOFITA.pdf - Published Version Download (259kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
Tesis Dewi Nofita FULLTEXT DEWI NOFITA OK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian biosorpsi ion Pb(II) dan Cd(II) menggunakan biosorben kulit buah Kapuk telah dilakukan menggunakan metoda batch. Biosorben terlebih dahulu diaktivasi dengan HNO3 0,01 M. Kondisi optimum biosorpsi diperoleh pada pH 4, waktu kontak 15 menit, massa biosorben 0,025 g, ukuran partikel ≤25 µm dan suhu 25oC untuk kedua ion logam. Konsentrasi larutan 1200 mg/L untuk ion Pb(II) dan 1000 mg/L untuk ion Cd(II). Studi isotherm adsorpsi mengikuti model isoterm Langmuir dengan koefisien determinasi (R2) 0,9983 untuk ion Pb(II) dan 0,9892 untuk ion Cd(II). Kinetika adsorpsi mengikuti model pseudo orde dua yang menunjukkan bahwa adsorpsi terjadi secara kimia.Studi termodinamika menunjukkan biosorpsi terjadi secara eksoterm dan tidak spontan. Kapasitas adsorpsi biosorben tertinggi diperoleh pada sistem ion logam tunggal, dimana ion Pb(II) memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih tinggi dibandingkan ion Cd(II) dengan kapasitas adsorpsinya 223,72 mg/g untuk Pb(II) dan 88,7 mg/g untuk Cd(II). Akan tetapi, kapasitasnya akan berkurang dengan meningkatnya jumlah ion pengganggu. Kondisi optimum biosorpsi telah diaplikasikan dilakukan pada limbah cair dengan kapasitas adsorpsi 62,97 mg/g untuk ion Pb(II) dan 43,42 mg/g untuk ion Cd(II). Karakterisasi biosorben menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya gugus –OH dan –COOH yang berperan dalam penyerapan logam. Karakterisasi biosorben menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan permukaan biosorben yang berpori sebelum penyerapan ion logam dan pori – pori tersebut terisi setelah penyerapan. Karakterisasi biosorben menggunakan X- Ray Fluorescence (XRF) menunjukkan adanya logam lain pada biosorben yang kadarnya berkurang setelah terjadinya penyerapan logam yang membuktikan telah terjadinya pertukaran ion pada biosorben.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Rahmiana Zein, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Kapok husk, biosorption, Pb(II) ion, Cd(II) ion |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kimia kimia |
Date Deposited: | 07 Oct 2019 11:47 |
Last Modified: | 07 Oct 2019 11:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/49672 |
Actions (login required)
View Item |