dadang, kurnia (2019) HAMBATAN SOSIOKULTURAL PENGRAJIN PANDAI BESI TRADISIONAL DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI DI NAGARI SUNGAI PUA KECAMATAN SUNGAI PUA KABUPATEN AGAM. Diploma thesis, universitas andalas.
|
Text (cover)
COVER abstrak.pdf - Published Version Download (395kB) | Preview |
|
|
Text (bab I)
BAB I (1).pdf - Published Version Download (680kB) | Preview |
|
|
Text (bab IV)
BAB IV (2).pdf - Published Version Download (390kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf - Published Version Download (400kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
skripsi ka di upload ALAH LENGKAP (1).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Industri pandai besi tradisional Nagari Sungai Pua merupakan industri yang mengolah besi menjadi alat-alat pertanian danalat-alat rumah tangga.Industri pandai besi merupakan identitas nagari, terlihat pada lambang Nagari Sungai Pua yaitu ada gambar batu lantuang yang biasa digunakan pengrajin pandai besi dalam proses produksinya. Diantara produknya adalah sabit, lading, kapak, pisau dan lain sebagainya. Dengan perkembangan zaman industri pandai besi mengalami penurunan. Penurunan tersebut tampak dari bengkel dan pengrajin pandai besi yang semakin sedikit.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan hambatan sosial pengrajin pandai besi tradisional dalam mengembangkan industri di Nagari Sungai Pua, 2) Mendeskripsikan hambatan kultural pengrajin pandai besi tradisional dalam mengembangkan industri di Nagari Sungai Pua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif dan pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Untuk memahami masalah ini peneliti menggunakan teori modernisasi dari alex inkeles berupa unsur pokok masyarakat modern dan w.w Rostow tentang tahapan proses pembangunan masyarakat yang bergerak secara linear, dari masyarakat terbelakang menuju masyarakat modern yang terdiri dari lima tahap yaitu masyarakat tradisional, prakondisi lepas landas, lepas landas, bergerak kedewasaan, dan konsumsi massa yang tinggi. Hasil penelitian ini adanya hambatan sosial yang terjadi seperti: 1) Adanya pandangan masyarakat terhadap industri pandai besi yang tidak menjanjikan untuk masa depan 2) Pendidikan yang tinggi akan membuat anak pengrajin enggan untuk meneruskan usaha orang tuanya sebagai pengrajin pandai besi.3)Kurangnya pengetahuan para pengrajin tentang pemanfaatan teknologi yang canggih dalam pemasaran. 4)Kesulitan pengrajin menjual hasil industrinya akibat dari produk sejenis dipasaran dijual dengan harga murah.Hambatan kultural yang terjadi seperti : 1)Orang tua mengupayakan anaknya untuk tidak melanjutkan usaha karena prospek yang tidak menjamin. 2)Pengrajin pandai besi muda sulit mendapatkan jodoh dari kampung yang sama 3)Keluarga pengrajin memprioritaskan merantau daripada bekerja sebagai pengrajin pandai besi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Ardi Abbas, MT |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Pandai Besi Tradisional, Hambatan Sosial dan Hambatan Kultural |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 30 Sep 2019 17:00 |
Last Modified: | 30 Sep 2019 17:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/49648 |
Actions (login required)
View Item |