Ramadhan, M. Fakhri (2025) Konflik Tanah Antara Pendatang dan Orang Asli : Studi di Pulau Nyangnyang, Kabupaten Mentawai. S1 thesis, Andalas University.
![]() |
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (216kB) |
![]() |
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (394kB) |
![]() |
Text (BAB IV KESIMPULAN)
BAB IV.pdf - Published Version Download (220kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (240kB) |
![]() |
Text (skripsi fulltext)
Skripsi Fulltext. .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Konflik tanah merupakan pertentangan terkait pemilikan dan pemanfaatan tanah yang dipengaruhi oleh relasi sosial mengenai pengontrolan dan kepemilikan tanah. Salah satu konflik tanah yang terjadi di Sumatera Barat tepatnya di Pulau Nyangnyang Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, konflik interpersonal yang terjadi antara seorang pendatang dengan penduduk asli yang menggarap tanah milik pendatang tanpa izin dan mengambil keuntungan untuk kelompok merekan. Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan penyebab dan resolusi konflik tanah interpersonal antara pendatang dan orang asli Mentawai. Sedangkan tujuan khususnya ialah mengidentifikasi alasan penggarap yakni warga Pulau Nyangnyang tetap menggarap tanah yang telah dibeli oleh seorang pendatang serta mengidentifikasi penyebab pengadilan tidak berhasil melakukan sita eksekusi atas tanah yang digugat oleh pemilik tanah. Dari total 110 hektar tanah, yang gagal dieksekusi oleh pengadilan hanyalah seluas 5 hektar karena adanya perlawanan sengit dari pihak penggarap dan dukungan dari kepala suku. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh Helbert Blumer. Interaksionisme simbolik menjelaskan tentang tindakan sosial dengan menggunakan teknik intropeksi untuk dapat mengetahui makna yang dapat melatar belakangi tindakan sosial dari sudut pandang aktor. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, yang mana data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penyebab penggarap (Warga Pulau Nyangnyang) tetap menggarap tanah yang berkonflik ialah tanah ditelantarkan oleh pemilik tanah (Aliludin) serta tidak ada yang melarang tanah tersebut digarap. sedangkan alasan pengadilan tidak berhasil melakakun sita eksekusi pada kasus konflik tanah di Pulau Nyangnyang ini ialah karena adanya perlawanan dari pihak penggarap serta ketidakmampuan aparat dalam mengatasi perlawanan tersebut, sehingga konflik tidak dapat terselesaikan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 08:54 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 08:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/496306 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |