ANALISIS SKOR CHA2DS2-VASC-HSF SEBAGAI PREDIKTOR SEVERITAS STENOSIS ARTERI KORONER PADA PASIEN SINDROM KORONER KRONIS

Yui, Muya (2025) ANALISIS SKOR CHA2DS2-VASC-HSF SEBAGAI PREDIKTOR SEVERITAS STENOSIS ARTERI KORONER PADA PASIEN SINDROM KORONER KRONIS. Spesialis thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (958kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB AKHIR) BAB AKHIR KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (643kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (FULL TEKS) FULL TEKS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK Nama : Yui Muya Program Studi : Jantung dan Pembuluh Darah Program Spesialis Judul : Analisis Skor CHA2DS2-VASC-HSF sebagai Prediktor Severitas Stenosis Arteri Koroner pada Pasien Sindrom Koroner Kronis Latar Belakang : Penyakit Jantung Koroner (PJK) memerlukan sistem skor yang sederhana dan efektif untuk skrining risiko kardiovaskular, khususnya pada layanan primer. Skor CHA2DS2-VASc-HSF yang sebelumnya CHA2DS2-VASc menggunakan variabel untuk menilai risiko strok pada fibrilasi atrium, dengan penambahan faktor risiko seperti hiperlipidemia, merokok, dan riwayat keluarga. Skor ini diharapkan dapat digunakan untuk menilai derajat stenosis arteri koroner terutama pada pasien SKK yang memiliki proporsi penderita terbanyak. Skor Gensini digunakan karena sistem ini sudah baku untuk menilai derajat stenosis arteri koroner pada PJK melalui perhitungan angiografi koroner. Skor CHA2DS2- VASc-HSF memungkinkan stratifikasi pasien untuk tindakan invasif dan prediksi risiko lebih baik terkait komplikasi kardiovaskular. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain uji diagnostik dengan desain potong lintang di Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Dr. M. Djamil Padang pada periode Februari - Desember 2024. Populasi adalah pasien SKK yang menjalani angiografi koroner. Skor gensini dihitung dan dikelompokkan menjadi severe ( skor >38) dan non-severe (skor ≤38). Skor CHA2DS2-VASc-HSF masing-masing pasien dicatat dan dianalisis. Hasil : Terdapat total 70 subjek dalam penelitian ini dengan kelompok skor gensini non severe sebanyak 36 subjek (51,4%) dan kelompok severe sebanyak 34 subjek (48,6%) Nilai rerata CHA2DS2-VASc-HSF untuk kelompok skor gensini severe lebih tinggi (5,65 (1-9)) dibandingkan kelompok non severe (3,39 (1-6)). Skor CHA2DS2-VASc-HSF menggunakan titik potong ≥5 untuk menilai kelompok skor gensini severe pada pasien SKK memiliki nilai AUC 85,8% dengan IK 95% 76,9 sampai 94,7 dan p <0,001, dengan sensitivitas 73,5% (IK 95% 57 – 86), spesifisitas 80,6% (IK 95%, 66 – 91), nilai duga positif 78.1% (IK 95% 62 – 89) dan nilai duga negatif 76,3% (IK 95% 61– 87). Kesimpulan: Akurasi Skor CHA2DS2-VASc-HSF dalam memprediksi lesi koroner severe pada pasien SKK termasuk dalam kategori baik, dengan titik potong skor CHA2DS2-VASc-HSF 5 poin memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup baik untuk identifikasi lesi koroner severe

Actions (login required)

View Item