PERBEDAAN KADAR B-CELL ACTIVATING FACTOR DAN A PROLIFERATION INDUCING LIGAND SERUM BERDASARKAN DERAJAT AKTIVITAS PENYAKIT PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

MUHAMAD, DELFIN (2025) PERBEDAAN KADAR B-CELL ACTIVATING FACTOR DAN A PROLIFERATION INDUCING LIGAND SERUM BERDASARKAN DERAJAT AKTIVITAS PENYAKIT PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (211kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (317kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (137kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (358kB)
[img] Text (thesis full)
UJIAN HASIL PENELITIAN DR MUHAMMAD DELFIN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

LatarBelakang: Lupus eritematosus sistemik (LES) disebabkan oleh hiperaktivitas sel B yang merangsang produksi autoantibodi, membentuk kompleks imun, dan menyebabkan kerusakan jaringan. Peningkatan aktivasi sel B berhubungan dengan aktivitas penyakit pada LES. Sitokin B-cell activating factor (BAFF) dan a proliferation-inducing ligand (APRIL) berperan penting dalam aktivasi dan kelangsungan hidup sel B. Kadar ekspresi keduanya berpotensi menjadi biomarker untuk menilai tingkat keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar serum BAFF dan APRIL berdasarkan derajat aktivitas penyakit pada pasien LES. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan 33 pasien wanita dengan LES. Subjek dibagi menjadi tiga kelompok: 11 pasien dengan aktivitas ringan, 11 dengan aktivitas sedang, dan 11 dengan aktivitas berat. Kadar serum BAFF dan APRIL diukur menggunakan metode ELISA, dan aktivitas penyakit dinilai menggunakan skor MEX-SLEDAI. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kadar serum BAFF dan APRIL berdasarkan derajat aktivitas penyakit (ringan, sedang, dan berat) dengan nilai p < 0,001. Median kadar serum BAFF pada pasien LES adalah 0,51 ng/mL, sedangkan median kadar serum APRIL adalah 0,31 ng/mL. Kesimpulan: Peningkatan kadar serum BAFF dan APRIL dapat memengaruhi aktivitas penyakit pada LES. Kadar BAFF dan APRIL yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit yang lebih berat, baik ringan, sedang, maupun berat. Temuan ini menunjukkan bahwa BAFF dan APRIL berpotensi digunakan sebagai biomarker untuk menentukan tingkat keparahan penyakit LES.

Item Type: Thesis (Spesialis)
Supervisors: Dr. dr. Raveinal, Sp.PD-KAI, FINASIM
Uncontrolled Keywords: A proliferation-inducing ligand, B-cell activating factor, biomarker, MEXSLEDAI, lupus eritematosus sistemik
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 04 Jun 2025 02:05
Last Modified: 04 Jun 2025 02:05
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/495804

Actions (login required)

View Item View Item