Arman, Andi Aisyah Farra (2025) Gambaran Rugae Palatina pada Garis Keturunan Ibu Kandung dan Anak Perempuan Suku Minangkabau di Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text
Cover dan Abstrak.pdf - Updated Version Download (862kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (276kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Rugae palatina adalah lipatan mukosa pada langit-langit mulut yang memiliki karakteristik unik dan stabil sepanjang hidup seseorang. Struktur ini telah banyak digunakan dalam odontologi forensik untuk membantu proses identifikasi individu, terutama dalam kondisi di mana metode primer seperti sidik jari atau DNA sulit digunakan. Pola rugae palatina diduga memiliki hubungan genetik yang kuat dan dapat diwariskan dalam satu garis keturunan. Suku Minangkabau memiliki sistem kekerabatan matrilineal yang unik, di mana garis keturunan diturunkan dari ibu kepada anak perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola rugae palatina pada ibu kandung dan anak perempuan suku Minangkabau di Kota Padang.Tujuan: Mengetahui gambaran pola rugae palatina pada ibu kandung dan Anak Perempuan suku Minangkabau di Kota Padang. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 53 pasangan ibu kandung dan anak perempuan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pemindaian intraoral menggunakan intraoral scanner. Hasil pemindaian dianalisis berdasarkan klasifikasi Thomas dan Kotze untuk bentuk rugae palatina dan klasifikasi Kapali untuk ukuran rugae palatina. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola rugae palatina berbentuk wavy merupakan pola dominan baik pada ibu kandung (45,4%) maupun anak perempuan (52,2%). Dari segi ukuran, pola primer adalah yang paling banyak ditemukan pada ibu kandung (63,6%) dan anak perempuan (52,4%). Ditemukan pula variasi pada pola fragmenter, yang lebih tinggi pada anak perempuan (26,9%) dibandingkan ibu kandung (16%), menunjukkan adanya kemungkinan pengaruh faktor lingkungan dalam perkembangan pola rugae palatina. Kesimpulan: Pola rugae palatina menunjukkan kecenderungan diwariskan dalam garis keturunan ibu dan anak perempuan suku Minangkabau. Temuan ini mendukung penggunaan rugae palatina sebagai alat bantu dalam odontologi forensik untuk identifikasi individu berdasarkan hubungan kekerabatan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. drg. Nila Kasuma, M. Biomed; drg. Reno Wiska Wulandari, M. Biomed |
Uncontrolled Keywords: | Rugae palatina; odontologi forensik; identifikasi individu; hereditas; suku Minangkabau |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > S1 Kedokteran Gigi |
Depositing User: | s1 pendidikan dokter gigi |
Date Deposited: | 05 Jun 2025 04:28 |
Last Modified: | 05 Jun 2025 04:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/495655 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |