Yofa, Sukmawati (2019) PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP KADAR SEX HORMONE-BINDING GLOBULIN (SHBG), DIAMETER TUBULUS SEMINIFEROUS, KETEBALAN EPITEL TUBULUS SEMINIFEROUS DAN JUMLAH SEL SERTOLI TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) JANTAN YANG TERPAPAR ALLETHRIN Jantan Yang Terpapar Allethrin JANTAN YANG TERPAPAR ALLETHRIN. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (231kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (240kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7 Penutup)
Bab 7 Penutup.pdf - Published Version Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (268kB) | Preview |
|
Text (Fulltext)
Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP KADAR SEX HORMONE-BINDING GLOBULIN (SHBG), DIAMETER TUBULUS SEMINIFEROUS, KETEBALAN EPITEL TUBULUS SEMINIFEROUS DAN JUMLAH SEL SERTOLI TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) JANTAN YANG TERPAPAR ALLETHRIN Oleh : Yofa Sukmawati (1620312008) (Dibawah bimbingan : Dr. Dessy Arisanty, M.Sc dan dr. Tofrizal, M.Biomed, Sp.PA, Ph.D) Abstrak Allethrin (C19H26O3) merupakan obat anti nyamuk yang memiliki efek toksik terhadap sistem reproduksi, dan untuk melawan efek toksik tersebut digunakan vitamin E sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar SHBG, diameter tubulus, ketebalan epitel tubulus, dan jumlah sel sertoli tikus yang terpapar allethrin. Jenis penelitian eksperimental dengan post test only control group design. Sampel terdiri dari 30 ekor tikus jantan strain wistar usia matur dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol negatif (KN) 10 ekor tikus, kontrol positif (KP) diberi paparan allethrin 12 jam 10 ekor tikus, dan perlakuan (P) diberi paparan allethrin 12 jam+vitamin E dosis 1 ml/grBB 10 ekor tikus. Pengukuran kadar SHBG dengan metode ELISA. Pemeriksaan histopatologi jaringan testis dibuat dengan metode blok parafin dan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Analisis data menggunakan One Way Anova, dengan tingkat signifikansi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan terhadap kadar SHBG pada KN 72,35±39,06, KP 38,48±18,78, P 86,10±35,77, dengan p=0,003; diameter tubulus pada KN 123,67±12,77, KP 147,16±10,64, P 130,08±10,00, dengan nilai p=0,001; ketebalan epitel tubulus pada KN 33,55±3,21, KP 30,02±1,53, P 32,96±2,81, dengan p=0,008; jumlah sel sertoli KN 55,48±5,9, KP 43,84±3,77, P 53,44±4,26, dengan p=0,000. Berdasarkan hasil statistik dari setiap parameter tersebut ditemukan perbedaan signifikan antara KN dengan KP dan KP dengan P. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar SHBG, diameter tubulus, ketebalan epitel tubulus, dan jumlah sel sertoli tikus yang terpapar allethrin. Kata kunci : Allethrin, Sel Sertoli, SHBG, Tubulus Seminiferous, Vitamin E
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Dessy Arisanty, M.Sc |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu biomedik |
Date Deposited: | 19 Sep 2019 15:46 |
Last Modified: | 19 Sep 2019 15:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/49565 |
Actions (login required)
View Item |