Efralenza, Renaldi (2025) Gambaran Pola Rugae Palatina pada Suku Minangkabau, Suku Batak, dan Suku Nias di Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
judul dan abstrak.pdf - Published Version Download (852kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (225kB) |
![]() |
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (181kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (238kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
Abstract
Latar Belakang: Salah satu metode identifikasi korban bencana adalah odontologi forensik, yang memanfaatkan struktur gigi-geligi, termasuk analisis pola rugae palatina. Rugae palatina memiliki pola unik dan stabil, sehingga dapat digunakan sebagai alat identifikasi dalam forensik.Pola rugae palatina bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh faktor genetik serta ras. Suku Minangkabau, Batak, dan Nias memiliki karakteristik fisik berbeda, yang berpotensi mempengaruhi variasi pola rugae palatina. Namun, informasi mengenai perbedaan pola rugae palatina pada ketiga suku tersebut masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola rugae palatina pada suku Minangkabau, suku Batak, dan suku Nias di Kota Padang. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknis purposive sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 105 responden. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang. Pengambilan data dilakukan dengan cara pemindaian rongga mulut sampel menggunakan intraoral scanner untuk mendapatkan pola rugae palatina dari masing-masing suku. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pola rugae palatina di antara ketiga suku tersebut. Pola gelombang merupakan pola dominan pada suku Minangkabau, sedangkan pola lurus lebih banyak ditemukan pada suku Batak. Pada suku Nias, pola kurva menjadi pola yang paling umum. Pola sirkular, konvergen, dan divergen merupakan pola yang paling jarang ditemukan di ketiga suku. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan pola rugae palatina yang signifikan antar suku. Suku Minangkabau memiliki pola dominan berupa gelombang. Suku Batak menunjukkan pola dominan berupa lurus. Sementara itu, suku Nias memiliki pola dominan berupa kurva.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. drg. Nila Kasuma, M. Biomed; drg. Puji Kurnia, MDSc., Sp. KGA |
Uncontrolled Keywords: | rugae palatina; suku minangkabau; suku batak; suku nias; odontologi forensik; |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > S1 Kedokteran Gigi |
Depositing User: | s1 pendidikan dokter gigi |
Date Deposited: | 04 Jun 2025 09:27 |
Last Modified: | 04 Jun 2025 09:27 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/495419 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |