Daulay, Romaito (2025) Eksistensi Parsulukan Babul Falah Desa Simaninggir, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak Skripsi Romaito Daulay_2110821013.pdf Download (623kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I Pendahuluan Skripsi Romaito Daulay_2110821013.pdf Download (593kB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V Skripsi Romaito Daulay_2110821013..pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka Skripsi Romaito Daulay_2110821013.pdf Download (471kB) |
![]() |
Text (Full Skripsi)
Full Skripsi _Romaito Daulay_2110821013..pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji eksistensi Parsulukan Babul Falah di Desa Simaninggir sebagai pusat tarekat yang tetap bertahan di tengah modernisasi. Fokus utama penelitian ini adalah memahami alasan masyarakat luar desa tertarik mengikuti tarekat di Parsulukan Babul Falah serta mengidentifikasi identitas dan nilai-nilai budaya yang berkembang di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Parsulukan Babul Falah menjadi pusat keagamaan yang menarik banyak jamaah dari berbagai daerah berkat pengajaran nilai-nilai ke-Islam-an dan tarekat yang mendalam. Ajaran yang dikembangkan berfokus pada ilmu tauhid dan tasawuf yang memberikan pemahaman spiritual lebih dalam kepada para pengikutnya. Banyak orang rela menempuh perjalanan jauh untuk mengikuti kegiatan tarekat di tempat ini karena mereka yakin bahwa ajaran yang disampaikan tetap berlandaskan nilai-nilai ke-Islam-an. Parsulukan Babul Falah mengamalkan dua tarekat utama yaitu Tarekat Naqsabandiyah yang menekankan bai'at serta shalat taubat dan Tarekat Sammaniyah yang berfokus pada pendalaman zikir dengan teknik pernapasan dan kekhusyukan hati. Kombinasi kedua tarekat ini menjadikan Parsulukan Babul Falah sebagai pusat spiritual yang unik terutama karena Tarekat Sammaniyah tergolong langka di wilayah Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Parsulukan Babul Falah memiliki tujuh identitas khas yang membedakannya dari pusat tarekat lainnya dan menjadikannya semakin populer di Kabupaten Mandailing Natal. Identitas tersebut meliputi garis keturunan ulama, ijazah silsilah Syekh H. Arifin Hasibuan sebagai khalifah, pengajian rutin setiap hari Senin, tradisi aek tawajuh, penyesuaian bahasa oleh mursyid, prinsip inda adong perubahan kaji (tidak ada perubahan ajaran) serta peran dalam mangubati halak (mengobati orang). Kepemimpinan di parsulukan ini diwariskan secara turun-temurun dan identitasnya diperkaya oleh nilai-nilai budaya yang diwariskan serta dilestarikan. Nilai-nilai ini tidak hanya membangun kepercayaan para murid tetapi juga menjadi landasan utama bagi eksistensi Parsulukan Babul Falah yang terus berkembang. Dengan berbagai keunikan tersebut menjadikan Parsulukan Babul Falah tidak hanya menegaskan eksistensinya tetapi juga mempertahankan relevansinya serta terus menarik minat masyarakat dari berbagai daerah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Zainal Arifin, M. Hum ; Dra. Ermayanti, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Eksistensi: Parsulukan Babul Falah: Tarekat: Nilai-Nilai Budaya. Identitas. |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
Depositing User: | S1 Antropologi Sosial |
Date Deposited: | 19 May 2025 09:41 |
Last Modified: | 19 May 2025 09:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/495154 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |