INTERAKSI GURU DENGAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH Studi Kasus : Sekolah Luar Biasa (SLB) Auti Yayasan Harapan Bunda, Air Tawar

DINA, APRIL LIANA (2011) INTERAKSI GURU DENGAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH Studi Kasus : Sekolah Luar Biasa (SLB) Auti Yayasan Harapan Bunda, Air Tawar. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Full Text)
S1 Sosiologi 2011 Dina April Liana 06191035.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Anak autis merupakan suatu kumpulan sindrom yang menggangu perkembangan anak, Diagnosisnya diketahui dari gejala-gejala yang tampak dan ditunjukan dengan adanya penyimpangan perkembangan. Interaksi merupakan kebutuhan bagi setiap individu tidak terkecuali juga bagi anak autis, masalah interaksi menjadi perhatian khusus bagi penderita autis karena mereka sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitamya. Salah satu lingkungan sekitanya yaitu sekoiah yang merupakan salah satu lingkungan yang membentuk kepribadian anak autis. Guru berperan penting dalam perkembangan anak autis ini di lingkungan sekoiah maka perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah definisi anak autis bagi guru di sekoiah, interaksi guru dengan anak autis di sekoiah, kiat-kiat apa yang digunakan dalam berinteraksi dengan anak autis serta kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam berinteraksi dengan anak autis tersebut. Semua penjelasan ini didasarkan atas pendeflnisian guru terhadap anak autis berdasarkan interaksi yang dilakukan di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif, teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 4 orang informan dari guru dan untuk memperoleh validitas data maka peneliti menggunakan teknik triangulasi data yang disini adalah orang tua. Pemilihan informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian yaitu teori aksi. Teori aksi yang dipelopori oleh Max Weber yang memfokuskan kepada tindakan-tindakan atas interaksi yang dilakukan guru dengan anak autis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama definisi anak autis oleh guru yaitu sama dengan anak normal dalam proses belajar-mengajar dikelas hanya kurikulum yang diberikannya saja yang berbeda. Perbedaaan lainnya yaitu dalam hal pendidikannnya, pendidikan yang anak autis dapat lebih kepada perbaikan untuk interaksi dan perilakunya. Kedua,interaksi yang digunakan oleh guru yaitu melalui kontak mata yang dilakukan oleh guru kepada anak autis dengan cara pemberian respon oleh anak autis atas stimulus yang diberikan oleh guru serta menggunakan kata-kata tegas, jelas,dan padat. Ketiga, kendala yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar adalah ketika anak tidak merespon stimulus yang diberikan, gerak motorik yang digunakan dapat berupa kontak mata, komunikasi, perilaku,serta tantrum yang mereka miliki. Kendala yang dihadapi juga berasal dari luar diri anak autis seperti faktor orang tua Juga menjadi kendala dengan pola makan yang tidak di jaga pada saat dirumah maka akan menimbulkan gerakan-gerakan yang meningkat dari biasanya atau anak gelisah, sedih atau terlalu gembira di sekoiah. Keempat, kiat-kiat yang dihadapi oleh guru berbeda antara satu guru dengan guru lainya karena mereka menyesualkan dengan karakter. Beberapa kiat yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi anak autis yaitu dengan menatap mata anak saat berkomunikasi, memberikan imbalan terhadap apa yang dilakukan anak dengan balk dan melakukan browsing atau dipijit-pijit tangannya.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dra. Fachrina, Msi ; Dra. Nini Angraini, Mpd
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi
Depositing User: TID Rafiqatul Fikri
Date Deposited: 05 May 2025 08:53
Last Modified: 05 May 2025 08:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/494871

Actions (login required)

View Item View Item