PENGOLAHAN LIMBAH USUS BROILER DENGAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA DAN PERFORMA PUYUH (Cotunix-coturnix japonica)

Yoga, Herliandi (2025) PENGOLAHAN LIMBAH USUS BROILER DENGAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA DAN PERFORMA PUYUH (Cotunix-coturnix japonica). S2 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

	Text (Cover + Abstrak) COVER + ABSTRAK.pdf - Published Version Download (162kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) BAB I.pdf - Published Version Download (100kB)
	Text (BAB V PENUTUP) BAB V.pdf - Published Version Download (51kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (280kB)
	Text (TESIS FULL TEXT) TESIS FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kandungan lemak limbah usus broiler sebagai sumber protein hewani alternatif. Penelitian terdiri atas dua tahap. Percobaan Tahap I pengolahan limbah usus broiler dengan natrium bikarbonat (NaHCO3) untuk mendapatkan dosis dan lama pembaluran limbah usus broiler dengan natrium bikarbonat (NaHCO3) yang terbaik untuk mengurangi kadar lemak limbah usus broiler. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dua faktor, Faktor pertama adalah dosis Natrium Bikarbonat (D1= 0,8%, D2= 1,6%, D3= 3,2%), dan faktor kedua adalah lama pembaluran limbah usus broiler dengan natrium bikarbonat selama 6, 12 dan 24 jam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Peubah yang diamati adalah persentase rendemen, kandungan lemak kasar (%), protein kasar (%). Selanjutnya dilakukan pengukuran energi metabolisme (kkal/kg) hasil pengolahan limbah usus broiler terbaik, dibandingkan dengan limbah usus broiler tanpa pengolahan dengan menggunakan uji-T. Unit percobaan untuk masing-masing kelompok limbah usus broiler dengan pengolahan dan tanpa pengolahan adalah 10 unit. Percobaan Tahap II adalah feeding trial tepung limbah usus broiler hasil pengolahan (TUBPP) terbaik dari penelitian Tahap I pada ternak puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan pemberian TUBPP (0, 5, 10, 15, 20 dan 25%) dalam ransum puyuh dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum (g/ekor/hari), produksi telur puyuh harian / Quail Day Egg Production (QDEP %), berat telur (g/butir), massa telur (g/ekor/hari), dan konversi ransum. Hasil percobaan Tahap I menunjukkan terdapat pengaruh interaksi sangat nyata (P<0,01) antara dosis natrium bikarbonat dengan lama pembaluran terhadap rendemen dan lemak limbah usus broiler, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada kandungan protein kasar limbah usus broiler. Percobaan dosis NaHCO3 3,2% dan lama pembaluran 6 jam (L1D3) merupakan interaksi terbaik berdasarkan peubah yang diamati. Uji T terhadap kandungan energi metabolisme tepung limbah usus broiler pasca pengolahan (TUBPP) berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Hasil percobaan Tahap II menunjukkan terdapat pengaruh TUBPP yang sangat nyata (P<0,01) pada konsumsi ransum, QDEP, massa telur dan konversi ransum, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada berat telur. Kesimpulan: Terdapat interaksi dosis natrium bikarbonat (3,2%) dan lama pembaluran (6 jam) yang terbaik untuk menurunkan kandungan lemak limbah usus broiler dengan kandungan rendemen 81,64%, lemak kasar 12,24% dan protein kasar 59,23%. Energi metabolisme limbah usus broiler pasca pengolahan dengan natrium bikarbonat 2309,19 kkal/kg lebih rendah dibandingkan energi metabolisme limbah usus broiler tanpa pengolahan 3861,65 kkal/kg. Tepung limbah usus broiler pasca pengolahan terbaik dapat digunakan sampai level 25% dalam ransum puyuh petelur. Pada kondisi ini diperoleh konsumsi ransum 21,23 g/ekor/ hari, QDEP 70,86%, berat telur 10,88 g/butir, massa telur 7,80 g/ekor/hari dan konversi ransum 2,77. Kata kunci: natrium bikarbonat, dosis, lama pembaluran, tepung usus broiler, puyuh petelur

Actions (login required)

View Item