Dhea, Yuliandra (2025) Makna Barang Pecah Belah Sebagai Alat Bayar Dalam Pengobatan Tradisional Penyakit Kayok (Studi Kasus Pada 2 Pengobat Tradisional di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (214kB) |
![]() |
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (322kB) |
![]() |
Text (BAB V Penutup)
Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (78kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (80kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan penyakit kayok beserta gejala yang dihadapi pasien, cara penyembuhannya oleh urang pandai dan mendeskripsikan bagaimana syarat pengobatan yang memiliki makna dalam proses pengobatan yang dilakukan di Nagari Tarantang. Permasalahan penelitian ini yaitu apa yang dimaksud dengan penyakit kayok dalam pengobatan tradisional pada masyarakat Nagari Tarantang dan apa makna barang pecah belah yang digunakan sebagai alat bayar bagi dukun di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penyakit kayok dan makna barang pecah belah bagi dukun di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan teori interpretatif simbolik dari Clifford Geertz. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini menjelaskan penyakit kulit yang lebih dikenal sebagai penyakit kayok. Penyakit kayok merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh virus bernama varicella zoster. Di Nagari Tarantang memiliki dua urang pandai yang hanya bisa mengobati dan menyembuhkan penyakit kayok. Pengobatan tradisional penyakit kayok ini menggunakan bahan sirieh langkok yang nantinya air sirih yang telah dikunyah oleh urang pandai akan disembur ke bagian tubuh yang kena kayok dan dilanjutkan dengan pengobatan selanjutnya mandi menggunakan air daun silaro yang telah dimantrakan oleh urang pandai. Dalam praktik pengobatan tradisional barang pecah belah merupakan sebagai bagian dari ritual yang berkaitan sehingga memperkuat hubungan antara pasien dan urang pandai selain sebagai imbalan atau upah jasa sehingga barang pecah belah ini memegang peranan yang penting dalam proses pengobatan tradisional yang dilakukan. Barang pecah belah dalam proses pengobatan tradisional penyakit kayok memiliki makna simbolik di dalamnya. Hal ini didasari oleh masih kuatnya kepercayaan masyarakat terkait barang pecah belah ini sehingga sampai sekarang masih dipercayai. Selain itu, berangkat dari pengalaman dan kepercayaan turun-temurun urang pandai sehingga barang pecah belah ini menjadi syarat wajib yang harus dibawa pasien. Makna barang pecah belah bagi dukun adalah sebagai penangkal penyakit bagi urang pandai, sebagai tanda telah melakukan pengobatan dan berserah diri kepada Tuhan Kata Kunci : Pengobatan Tradisional, Barang Pecah Belah, Makna
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Pembimbing I : Dr. Yevita Nurti, M.Si Pembimbing II : Sidarta Pujiraharjo, S.Sos.,M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Pengobatan Tradisional, Barang Pecah Belah, Makna |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
Depositing User: | S1 Antropologi Sosial |
Date Deposited: | 24 Apr 2025 02:36 |
Last Modified: | 24 Apr 2025 02:36 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/494575 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |