Razes, Fajri (2025) Hubungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2024. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (556kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (314kB) |
![]() |
Text (Bab 6 Penutup Skrips)
BAB 6 KESIMPULAN SARAN.pdf - Updated Version Download (202kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (289kB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
FULL SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di 10 rumah penderita didapatkan 80% rumah penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Benai yang tidak memenuhi syarat fisik rumah sehat. Kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit salah satunya adalah peyakit Tuberkulosis Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu dilaksanakan dari bulan Desember-Januari 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Benai Kecamatan Benai sedangkan sampel nya yaitu sebanyak 99 orang. Data dianalisis secara univariate dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi kejadian TB Paru sebesar 30,3%, 61,6% memiliki pencahayaan tidak memenuhi syarat, 66,7% memiliki kelembapan kamar tidur yang tidak memenuhi syarat, dan 72,7% memiliki suhu kamar tidur yang tidak memenuhi syarat. Hasil uji statistik chi square menunjukkan ada hubungan antara kepadatan hunian (p-value=0,000), pencahayaan (p-value =0,024), jenis dinding (p-value =0,000), suhu kamar tidur (p-value=0,000), kelembapan (p-value=0,011) dengan kejadian TB paru.Terdapat hubungan kepadatan hunian, pencahayaan, jenis dinding, luas ventilasi, suhu kamar tidur, kelembapan dengan kejadian TB paru. Upaya yang perlu dilakukan adalah koordinasi dengan sektor terkait seperti perangkat desa dan puskesmas serta peningkatan promosi kesehatan untuk pencegahan penularan TB paru.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Trisfa Augia, S.Si., Apt., M.Sc; Fea Firdani, SKM., MKM. |
Uncontrolled Keywords: | Kondisi fisik rumah; Mycobacterium Tuberculosis; TB paru; Penyakit |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 17 Apr 2025 07:32 |
Last Modified: | 17 Apr 2025 07:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/494426 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |